Tips mengejar bintang 5 ini diutarakan oleh dua orang driver pengalaman Uber. Mereka adalah Wailan Polak, seorang pekerja lepas di bidang keuangan yang telah menyelesaikan lebih dari 650 perjalanan uberX dengan rating rata-rata 4,87 dan Suloso, mantan pengemudi ojek pangkalan yang telah menyelesaikan lebih dari 1.550 perjalanan Uber Motor dengan rating rata-rata 4,85.
Menurut Uber, pengalaman kedua driver tersebut β Wailan dan Suloso -- berkendara sambil memberikan layanan terbaik bagi para penumpang membuat kerja keras patut diapresiasi setinggi-tingginya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum Perjalanan
-. Menjaga kondisi kendaraan.
"Saya selalu memastikan mobil saya terawat baik, bersih, dan aromanya pun segar tanpa harus wangi yang menusuk hidung. Penumpang pasti senang jika mobil kita bersih," kata Wailan.
Suloso menambahkan, "Motor saya pastinya harus dalam keadaan bersih ketika bertemu dengan penumpang. Sebelum naik, saya menawarkan untuk menggantung barang penumpang di gantungan yang ada di depan motor agar penumpang tidak kerepotan membawa barangnya".
-. Memulai perjalanan di aplikasi hanya setelah pengguna masuk ke dalam kendaraan.
"Saya menekan tombol 'start trip' atau 'memulai perjalanan' hanya ketika penumpang sudah ada di dalam. Ini penting karena ini merupakan bentuk kejujuran kita sebagai pengemudi. Kalau sampai ketahuan curang, kepercayaan penumpang pasti akan sulit untuk dikembalikan," ucap Suloso.
Selama Perjalanan
>. Kenyamanan dan keamanan adalah yang utama.
"Saya berusaha sehati-hati mungkin untuk menyetir kendaraan. Saya menghindari ngebut, melanggar marka jalan, menerobos lampu merah, atau melawan arus jalan. Saya tidak mau harus menanggung konsekuensi, misalnya rating Uber saya jadi rendah, atau bahkan bisa ditilang sama polisi," kata Suloso.
"Selain itu, saya memberi salam pada penumpang, tapi melihat keadaan juga, apabila penumpang kelihatan sibuk atau tidak ingin mengobrol, saya juga akan memahami. Kalau sedang menyetir saya tidak pernah menelepon atau mengutak-atik HP, karena membuat saya tidak fokus ke jalanan. Kalau ada apa-apa, kan saya juga yang rugi," imbuh Wailan.
>. Rute terbaik.
"Sebelum perjalanan dimulai, sebisa mungkin saya bertanya pada penumpang apakah mereka memiliki preferensi rute sendiri untuk menuju tempat tujuan. Kalau tidak, saya berpatokan pada GPS yang saya bawa. Seru juga karena terkadang penumpang menunjukkan rute-rute perjalanan yang cepat yang tidak pernah saya ketahui sebelumnya. Jadi saya juga sambil menyetir, sambil menghafalkan jalan-jalan baru," ungkap Wailan.
>. Memilih musik yang tepat.
"Berdasarkan pengalaman saya, tidak semua penumpang suka mendengarkan musik yang kita putar di radio atau MP3. Sehingga, saya biasanya menanyakan preferensi mereka terlebih dahulu. Ada yang menyukai berkendara tanpa musik, ada yang menyukai saluran radio Indonesia, namun ada juga yang menyukai lagu pop barat yang diputar di MP3. Namun apapun itu, saya berusaha menjaga ketersediaan musik senetral mungkin, jangan yang terlalu aneh-aneh," lanjut Wailan.
Setelah Perjalanan
+. Menampilkan biaya.
"Menurut saya, hal yang paling penting setelah mengantarkan penumpang ke tempat tujuan adalah menunjukkan biaya perjalanan yang tertera di aplikasi saya pada penumpang. Ini supaya penumpang bisa melihat sendiri jumlah yang tertagih, sekaligus memastikan saya sudah mengakhiri perjalanan.," kata Suloso.
+. Mengecek barang.
Pak Wailan menandaskan, "Sebelum penumpang turun, saya selalu mengingatkan penumpang untuk mengecek kembali barang-barang bawaannya supaya tidak tertinggal".
(ash/ash)