Salah satunya adalah The China Angels yang beberapa waktu lalu sempat berkunjung ke Indonesia. Mereka adalah sebuah klub eksklusif pelaku pendanaan dan para entrepreneur besar dari Negeri Tirai Bambu yang telah berhasil memberikan dana jutaan dolar untuk pengembangan industri teknologi di Indonesia.
Para pemberi permodalan tersebut di antaranya ada Xu Xiao Ping, pendiri dari Zhend Fund (pemodal terbesar di China), Kai Fu Li selaku pendiri Sinovation Fund (pemodal dengan investasi USD 1,3 miliar) dan ada pula Cai Wen Shen sebagai Ketua dari Meitu teknologi β perusahaan aplikasi foto terbesar di China dengan jumlah pengguna sebanyak 1 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami percaya bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki populasi terbanyak no 4 di dunia, yang memiliki potensi pasar yang masih sangat luas bagi para startup di ruang internet," ujar Xu Xiao Ping, ketua dari The China Angels.
Ia juga menyebutkan bahwa selama kunjungannya di Indonesia sempat melihat banyak entrepreneur yang sangat mumpuni, yang dilihat dapat dibantu pendanaan pengembangan usahanya.
Termasuk melihat adanya kesamaan pengalaman mereka seperti pengalaman para pelaku pendanaan ini di China 5-7 tahun yang lalu, dan dimana saat ini adalah saat yang tepat untuk dapat menginvestasikan bukan hanya saja waktu, namun model yang sudah teruji untuk dapat diimplementasikan dengan baik di sini.
Kunjungan The China Angels tersebut difasilitasi oleh Convergence Venture, perusahaan pendanaan yang berlokasi di Indonesia, dengan tujuan memperkenalkan kepada para startup Indonesia akan adanya kesempatan untuk mendapatkan penanam modal untuk digital dari China, yang dapat membantu membangun lanskap dan ekosistem teknologi serta membuka peluang startup indonesia di pasar Asia Tenggara.
Sebaliknya, sejalan dengan teknologi China yang berkembang sangat pesat, para investor domestik di China pun mulai mencari peluang di luar China.
"Enterpreneur Indonesia dapat menggali lebih banyak ilmu, pengalaman dari China , sehingga dirasa ini adalah kesempatan yang menguntungkan kedua belah pihak," ujar Adrian Li, Founding Partner dari Convergence Venture dalam keterangan tertulisnya yang diterima detikINET, Selasa (27/9/2016).
Sebelum hijrah ke Indonesia, Adrian Li sendiri menghabiskan waktu pengalamannya di China selama 6 tahun sebagai entrepreneur internet sampai akhirnya mendirikan perusahaan venture capital yang berhasil merekrut beberapa e-learning startup.
Adrian melihat kesempatan besar untuk pengembangan pasar internet entrepreneur di Indonesia serta berkesempatan untuk mengaplikasikan pengalaman dan jaringan yang dia sempat dapatkan di China, untuk dapat membantu memperkuat local entrepreneur teknologi di Indonesia.
Tahun ini Convergence venture telah mengakomodir enterpreneur Indonesia dengan memperkenalkan ke lima angle investor tersebut di mana tercatat ada dua pemodal dari China yang akan membantu Convergence Venture mendanai dua portolionya
Convergence venture sendiri diresmikan tahun 2014 dan saat ini sudah berhasil mendapatkan 17 investasi pendanaan untuk usaha awal teknologi di indonesia, beberapa di antaranya termasuk Qraved, Female Daily Network, dan Indotrading. (ash/yud)