Langkah pertama adalah mengakomodir konten lokal. Sebelum meluncur di Indonesia, layanan streaming musik asal Swedia ini sudah mendekati sejumlah artis, musisi, dan label musik untuk menjadi pengisi kontennya. Mereka juga mendengarkan masukan dan belajar tentang kebiasaan para pengguna di Indonesia.
"Itu sebabnya ketika kami meluncur di Indonesia, kami bisa menawarkan pilihan musik lokal yang banyak. Di Spotify, kami menambahkan 20 ribu lagu setiap harinya," kata Managing Director Spotify Asia Sunita Kaur, berbicara di acara Indonesian-Sweden Digital Forum 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita menyediakan sebanyak mungkin opsi pembayaran agar pengguna mudah untuk menikmati layanan kami. Tak hanya kartu kredit, tapi kami juga menjalin kerjasama dengan operator, bisa melalui transfer ATM, bahkan membayar di gerai seperti Alfamart," paparnya.
Tak kalah penting menurutnya adalah selalu berdiskusi dengan pihak berwenang di negara yang disambangi. Hal ini dilakukan agar jangan sampai Spotify tersandung kasus hukum terkait dengan regulasi setempat.
"Semua urusan hukum kami patuhi sebagai bentuk keseriusan kami di pasar ini," ujarnya.
Sejak resmi meluncur di Indonesia pada Maret 2016 lalu, Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan pengguna Spotify paling cepat se-Asia Tenggara. tercatat Spotify telah digunakan untuk mendengar musik selama 1.165 menit.
"Tercatat 1.165 menit streaming musik di Indonesia. Rata-rata pengguna di Indonesia mendengar musik 90 menit per hari," sebutnya. (rns/ash)











































