Dikutip detikINET dari Huffington Post, Jumat (2/9/2016), roket yang mendadak meledak di pangkalan Cape Canaveral, Florida itu, sedianya akan membawa satelit Facebook ke angkasa dua hari lagi. Satelit itu akan digunakan untuk memancarkan internet di wilayah Afrika.
"Di sini di Afrika, aku merasakan kekecewaan mendalam ketika mendengar kegagalan peluncuran SpaceX merusak satelit kami yang sedianya akan menyediakan konektivitas pada banyak entrepreneur dan semua orang di benua ini," sebut Zuck yang kebetulan juga sedang berada di Afrika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Namun di sisi lain, untung saja ada perkembangan menggembirakan dalam uji coba drone milik Facebook yang bernama Aquila, yang nantinya akan diterbangkan juga guna memancarkan akses internet. Uji coba Aquila ini berjalan sukses.
"Beruntung kami telah mengembangkan teknologi lain seperti Aquila yang akan menghubungkan orang-orang juga. Kami tetap berkomitmen pada misi kami untuk menghubungkan setiap manusia," papar Zuck.
Sejauh ini, belum diketahui penyebab ledakan. Dan bukan pertama kalinya kejadian semacam ini menimpa SpaceX, perusahaan antariksa yang dipimpin dan dimiliki oleh miliarder Elon Musk. Beberapa roket SpaceX sudah meledak sebelumnya, terutama dalam uji coba pendaratan ke bumi.
(fyk/rns)
