Williams yang saat ini duduk di jajaran dewan direksi Twitter, dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg mengatakan bahwa Twitter harus memperhitungkan peluang tersebut saat menghadapi situasi seperti sekarang.
Namun seperti dilansir Digital Trends, Kamis (1/9/2016), Williams menolak berkomentar, apakah Twitter akan tetap menjadi entitas independen di masa yang akan datang?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spekulasi terkait status Twitter yang menjadi sasaran potensial akuisisi terus bergulir sejak akhir tahun lalu. Melihat bisnis Twitter yang stagnan dan tidak terjadi pertumbuhan jumlah pengguna, sejumlah analis yakin pengambilalihan Twitter akan segera terjadi tahun depan.
Sejauh ini, rumor pembelian Twitter hanya datang dan pergi. Sejumlah nama seperti mantan CEO Microsoft Steve Ballmer dan Pangeran Arab Saudi Alwaleed bin Talal Al Saud sempat disebut-sebut sebagai calon pembeli. Namun semua kabar tersebut pada akhirnya tidak terkonfirmasi.
Salah satu pendiri Twitter Evan Williams. |
Twitter juga dikabarkan bertemu dengan Yahoo untuk membicarakan kemungkinan merger. Lagi-lagi, hasil diskusi keduanya tidak menampakkan hasil yang jelas.
Di sisi lain, CEO Twitter Jack Dorsey berusaha keras menghidupkan Twitter lagi. Banyak fitur ditambahkan, terutama untuk urusan video. Williams sendiri mengaku kepercayaannya pada kepemimpinan Dorsey masih tinggi.
(rns/ash)
Salah satu pendiri Twitter Evan Williams.