Dari pengamatan detikINET, iklan bersangkutan mempromosikan aplikasi media sosial LGBT bernama Blued. Twitter sepertinya menayangkannya secara random dan biasanya muncul di tempat strategis, yaitu di posisi atas timeline.
Pengguna Twitter pun mengutarakan keresahan karena iklan tersebut ternyata cukup sering muncul. Terlebih promosi LGBT semacam itu dianggap tidak pantas untuk ditayangkan di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa pengguna juga ingin membuat petisi untuk menghilangkan iklan tersebut. Ada juga yang berharap pihak berwewenang agar segera melakukan tindakan.
"Iklan Blued di mana-mana. Seriously, udah jadi topik banget nih. Menkominfo harus gerak," tulis seorang pengguna Twitter yang merasa terganggu.
Bukan kali ini saja jagat internet di Indonesia diresahkan oleh konten berbau LGBT. Belum lama ini, ada stiker LGBT berseliweran di aplikasi messaging Line sebelum akhirnya diblokir.
Saat ini, detikINET sedang berusaha menghubungi pihak Twitter terkait masalah iklan berbau LGBT tersebut.
(fyk/fyk)