Investor baru yang berinvestasi di perusahaan yang dipimpin Nadiem Makarim itu termasuk KKR, Warburg Pincus, Farralon Capital dan Capital Group Private Markets. Sebelumnya, Go-Jek juga pernah mendapatkan investasi dari nama-nama seperti Sequoia dan Formation Group.
"Go-Jek unik dalam soal kemampuannya jadi penyedia layanan nomor satu di hampir seluruh kategori kunci dan perusahaan itu memiliki kesempatan nyata untuk memperkuat posisinya sebagai platform mobile terdepan di Indonesia," sebut Terence Lee, direktur KKR Asia dalam keterangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan senada dilontarkan oleh Jeffrey Perlman, Head of Southeast Asia for Warburg Pincus yang turut menjadi investor baru Go-Jek. Mereka mengaku senang dapat bermitra dengan Go-Jek.
"Kami senang bermitra dengan Nadiem dan seluruh tim manajemen Go-Jek. Dengan kelas menengah berekspansi cepat, meningkatnya kepadatan wilayah urban dan demografis muda yang cakap berinternet, Go-Jek dalam posisi bagus menjadi platform tujuan untuk layanan keseharian," sebutnya.
Layanan Go-Jek memang diminati di kota-kota besar dan potensinya masih luas karena belum merambah banyak kota. Menurut catatan di bulan Juni saja, ada lebih dari 20 juta booking melalui aplikasi Go-Jek. Mungkin potensi inilah yang membuat para investor tak ragu mengucurkan dana besar bagi Go-Jek.
(fyk/ash)