Uber keukeuh menyebut kalau layanannya adalah platform teknologi informasi berbasis internet. Namun menurut Komisi Investasi Taiwan, Uber adalah layanan penyedia jasa transportasi, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (3/8/2016).
Emile Chang, Executive Secretary di komisi tersebut menyatakan kalau keputusan finalnya akan dikeluarkan pada 11 Agustus mendatang. Komisi Investasi Taiwan adalah komisi yang mengawasi setiap investasi asing yang masuk ke Taiwan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Chang, Uber bisa naik banding terhadap keputusan pemerintah Taiwan. "Pemerintah Taiwan sudah sering berkomunikasi dengan Uber. Skenario paling buruknya adalah memerintahkan mereka untuk meninggalkan pasar (Taiwan)," tambah Chang.
Sebagai tambahan informasi, Uber pertama masuk ke pasar Taiwan pada 2013 lalu. Langkah tersebut -- yang juga terjadi di banyak negara lain -- memicu kemarahan dari para sopir taksi Taiwan. (asj/ash)