Aplikasi My Car Karya Mahasiswa Unibraw Juara di Malaysia
Hide Ads

Aplikasi My Car Karya Mahasiswa Unibraw Juara di Malaysia

Muhammad Aminudin - detikInet
Senin, 18 Jul 2016 15:29 WIB
Foto: Unibraw
Jakarta - Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) menciptakan aplikasi jasa penyedia transportasi umum di bandara memanfaatkan Teknologi Informasi (TI). Mereka menamainya My Car yang diklaim sangat berbeda dengan layanan jasa transportasi pada umumnya.

Aplikasi mobile buatan empat mahasiswa FILKOM UB, yakni Mochammad Iskandar Ardiansyah Rochman (Informatika/2014), Rendyanto Adi Kurniawan (Informatika/2015), Fiqih Yanfirdaus Afandi (Informatika/2015) dan Muhammad Robby Dharmawan (Informatika/2015), berhasil menyabet medali emas pada International Invention & Innovative Competition (InIIC Series 1/2016) kategori Higher Institution Students di PNB Ilham Resort, Malaysia.

Dengan anugerah tersebut, aplikasi My Car berhasil mengalahkan peserta tingkat Asia lainnya. Disusul juara kedua peserta dari negara Sri Lanka dan Taiwan di urutan ketiga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

M Iskandar, salah satu tim pencipta My Car mengatakan, ide karya ini berasal dari pengalaman pribadinya menggunakan jasa taksi bandara yang tarifnya lebih mahal ketimbang taksi umum. Namun, konsumen tak punya pilihan, sebab tidak ada taksi lain yang boleh beroperasi di bandara.

"Jadi My Car bisa menjadi solusi atas monopoli taksi bandara saat ini. Sejauh ini rancangan My Car masih melingkupi wilayah operasi di Bandara Soekarno Hatta Jakarta saja," kata Iskandar, Senin (18/7/2016).

Dia menjelaskan, My Car sedikit berbeda dengan layanan jasa transportasi sudah beroperasi di bandara saat ini. My Car didesain hanya untuk melayani pengantaran penumpang ke daerah tertentu.

Dalam operasinya, penumpang dapat memesan My Car melalui perangkat yang telah diinstal aplikasinya. Nantinya akan muncul 16 lokasi tujuan untuk wilayah Jakarta yang dapat dipilih, antara lain Tanah Abang dan Monas.

Selain itu, kata dia, My Car juga dirancang bisa memiliki tarif lebih rendah dibanding taksi bandara karena menerapkan pengantaran penumpang secara kolektif, bukan individu.

"Kami memilih 16 lokasi tujuan itu berdasarkan tingkat popularitas. Jadi tempat-tempat yang memang kebanyakan menjadi tujuan orang-orang yang turun dari bandara Soekarno Hatta. Tarifnya bisa lebih murah karena penumpang bukan perorangan namun beberapa penumpang dengan tujuan yang sama," sambung dia.

Iskandar bersama timnya mengaku senang teknologi ini mendapatkan penghargaan. Terlebih lagi dengan ajang tersebut, dirinya bersama tim bisa mendapatkan kesempatan bertukar pengetahuan dengan para mahasiswa dari wilayah Asia.

Selain itu, berbekal juara 1 dan memperoleh medali emas tersebut, Iskandar dengan timnya juga memperoleh tawaran magang di MNNF Network, organisasi penyelenggara InIIC Series 1/2016. Namun untuk saat ini, aplikasi My Car sepertinya belum tersedia secara luas di toko aplikasi. (fyk/fyk)
Berita Terkait