Memang bermacam-macam respons pelaku wisata dengan kehadiran Pokemon Go. Masing-masing ada alasannya tersendiri.
Museum sebagai destinasi wisata bisa muncul sebagai Pokestop dalam game Pokemon Go. Di Indonesia, Museum Nasional di Jakarta menyambut positif masuknya tempat mereka ke dalam game.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Humas Museum Nasional, Dedah Rufaedah Sri Handari kepada detikNews mengatakan langkah mereka untuk memanfaatkan Pokemon Go untuk mempromosikan Museum Nasional. Sambil mencari Pokemon, traveler jadi ikut melihat-lihat isi Museum Nasional.
"Kalau Pokemon itu hanya memanfaatkan tren saja untuk bagian promosi. Kita harap mereka kesini nggak cuma berburu Pokemon saja, tapi juga ikut menikmati dan menjaga koleksi yang kita punya," jelas dia.
Namun hal sebaliknya justru terjadi pada sebuah museum di Amerika Serikat. Museum mereka juga menjadi Pokestop, namun justru mereka melarang traveler bermain Pokemon Go di dalam museumnya.
Dilansir dari Reuters, Kamis (14/7/2016) museum tersebut adalah US Holocaust Memorial Museum di Washington. Pengelola museum melarang traveler bermain Pokemon Go di museum ini.
Menurut mereka museum ini untuk mengenang warga Yahudi yang menjadi korban kekejaman Nazi. Pengelola tidak suka pengunjung mondar-mandir di dalam museum menangkap Pokemon.
"Kami meminta museum ini dikeluarkan dari game," kata Direktur Komunikasi US Holocaust Museum, Andy Hollinger.
Punya cerita menarik terkait Pokemon Go? Share di medsos dengan hashtag #KarenaPokemonGo atau kirim cerita ke redaksi@detikinet.com. (fay/rou)











































