Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Laporan dari Toronto
Belajar Transformasi Digital ke Tukang Roti
Laporan dari Toronto

Belajar Transformasi Digital ke Tukang Roti


Ardhi Suryadhi - detikInet

Foto: detikcom/Ardhi Suryadhi
Toronto - CEO Microsoft Satya Nadella sudah memberi arahan kepada anak buahnya dan para partner bahwa transformasi digital bakal jadi bagian penting raksasa IT tersebut dalam menyongsong tahun fiskal baru yang jatuh mulai 1 Juli .

Namun ketika berbicara soal transformasi digital, apakah selalu harus berpatokan pada perusahaan besar yang sangat melek TI? Jawabannya tidak!

Bahkan menurut Jan Sieger, Senior Business Strategy Analyst & Worldwide Partner Group Microsoft, implementasi transformasi digital bisa dipelajari oleh para partnernya dari cerita sukses sebuah toko roti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para partner di sini merupakan garda terdepan Microsoft untuk menggenjot penjualan layanan dan solusinya. Sebab, Microsoft tak bisa jualan secara langsung kepada pelanggan. Namun mereka membutuhkan para partner untuk menjajakan, mendistribusikan serta mengimplementasikan produk teknologinya.

Bahkan Microsoft mengaku jika lebih dari 90% revenue mereka di tahun fiskal tahun kemarin (1 Juli 2014-30 Juni 2015) berasal dari para partnernya di seluruh dunia. Maka atas dasar itulah, para partner ini disebut sebagai ujung tombak Microsoft untuk mendatangkan pundi-pundi dolar.

Kembali ke kisah tukang roti, dalam perbincangan santai dengan detikINET serta beberapa media di sela event Microsoft Worldwide Partner Conference 2016 di Toronto, Jan mengaku sangat menyukai untuk memberi contoh bagaimana sebuah transformasi digital telah diwujudkan oleh partnernya kepada sebuah toko roti.

"Pertama, menurut saya dan paling penting adalah mereka harus tahu kebutuhan bisnis setiap customer dan bagaimana memanfaatkan teknologi untuk menjawab kebutuhan tersebut," ujar Jan saat ditemui di Metro Toronto Cenvention Center.

Seperti yang dilakukan salah satu partner Microsoft kepada toko roti yang disebutkan di atas. Jadi ketika partner Microsoft tersebut datang kepada customernya (toko roti) pertama kali adalah, coba menggali apa sebenarnya yang diinginkan toko roti tersebut.

"Dan ternyata dari perbincangan yang terjadi, mereka (toko roti) ingin lebih banyak mendatangkan keuntungan. Jadi tujuan utamanya adalah bagaimana mereka bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak," kata Jan.

Dengan melihat tujuan itu, lanjutnya, cara sederhananya maka toko roti tersebut harus dapat menjual semua kue dan roti yang telah dibuat, tidak buang-buang bahan pokok seperti gula dan telur, tidak banyak meninggalkan persediaan, serta menjalankan bisnis secara efisien.

"Sampai akhirnya, mereka (partner Microsoft) membangun solusi yang dapat melakukan banyak hal menakjubkan, dengan memanfaatkan data secara real time," jan mengungkapkan.

Misalnya ketika kondisi cuaca tengah hujan dan dingin, maka pelanggan bakal membutuhkan lebih banyak makanan hangat seperti sup atau sandwich hangat untuk makan siang.

Bisa juga jika dilihat ada keramaian pertandingan olahraga di dekat toko roti tersebut, maka yang dibutuhkan adalah makanan yang agak berat agar para pembeli bisa bertahan selama kurang lebih 3 jam di dalam stadion.

Sementara ketika mulai musim masuk sekolah maka orangtua akan lebih banyak mencari cookies setelah pulang sekolah sembari menjemput anak-anaknya.

"Jadi mereka (partner Microsoft-red.) mengumpulkan semua data ini dan membuat sistem yang dapat memprediksi dan mengerti apa yang dibutuhkan oleh toko roti tersebut untuk setiap hari, termasuk untuk mengelola persediaan bahan dan makanan yang sudah jadi. Solusi yang dibuat untuk partner ini cukup memanfaatkan Office 365, Azure, CRM online dan mereka memanfaatkan surface secara mobile, termasuk untuk mengelola menu," jelas Jan.

Namun harus disadari, lanjutnya, terkadang pelanggan tak terlalu peduli dengan teknologi apa yang digunakan di balik layar, karena mungkin mereka tak mau ambil pusing. Dimana yang lebih mereka pikirkan adalah, bagaimana dapat menjalankan bisnis secara lebih efisien dan lebih mendapatkan banyak keuntungan.

"Untuk itu sebenarnya peran itulah yang bisa diisi oleh para partner Microsoft, yakni dapat mengerti secara lebih dalam soal kebutuhan pelanggan, lalu memanfaatkan pengetahuan mereka (partner Microsoft-red.) tentang teknologi untuk membuat solusi guna memenuhi kebutuhan pelanggan," Jan menandaskan. (ash/fyk)
TAGS







Hide Ads