Tentu saja ini hasil yang mencengangkan. Meski dalam kategori kecepatan internet rata-rata, Indonesia masih di posisi bawah dengan angka 4,5 Mbps dan menempati ranking 94 dunia.
Mengomentari data tersebut, sedikit banyak hal ini dinilai sebagai hasil dari pengembangan infrastruktur yang telah dilakukan penggiat internet Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyebarannya sekarang lebih meluas. Ada beberapa anggota APJII yang membangun secara lumayan. Kalau untuk Jawa sudah bagus banget dari yang sebelumnya, dimana pembangunannya sudah mencapai 70%, Sumatera naik menjadi 60%, Kalimantan sudah mulai naik juga β tapi angka pastinya saya tidak hafal. Dan yang masih sulit Papua," papar Jamal saat berbincang dengan detikINET, Kamis (30/6/2016).
Khusus untuk Indonesia Timur β Papua dan Maluku β pembangunan infrastruktur internet diharapkan bakal kian terbantu setelah pembangunan proyek Palapa Ring rampung.
"Karena dengan kondisi geografis Indonesia yang kepulauan, tantangan kita ada di kabel bawah laut," lanjutnya.
Terkait riset Akamai sendiri, Jamal menyebut data yang dijadikan bahan riset tersebut masih belum mewakili ISP β khususnya anggota APJII. Sebab, Akamai menempatkan servernya di semua ISP (Internet Service Provider) sehingga studi kasus yang dijadikan bahan risetnya tak terlalu banyak.
Tapi mulai bulan depan, APJII rencananya bakal meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Akamai. Dimana trafik akamai akan dibuka ke semua anggota APJII. Dengan demikian, otomatis data sampling yang masuk ke riset Akamai jadi lebih lengkap.
"Setelah bulan depan otomatis data kecepatan internet Indonesia di Akamai akan berubah. Karena yang dihitung dari trafik lokalnya lebih banyak, kalau kemarin kan ketika mereka gak dapat data jadi harus lari ke luar," papar Jamal.
Dalam laporan bertajuk State of the Internet Report untuk kuartal I 2016 sendiri, Indonesia berhasil menduduki ranking ketiga di kawasan Asia Pasifik dan dunia dalam kategori Average Peak Connection Speed atau kecepatan puncak internet rata rata. Dengan kecepatan tembus 110,2 Mbps, Indonesia hanya kalah dari Singapura dan Hong Kong.
Bahkan Indonesia mampu mengalahkan Korea Selatan yang selama ini dikenal memiliki kecepatan koneksi sangat bagus. Korsel ada di posisi keempat diikuti oleh Jepang di tempat kelima.
Indonesia menurut Akamai mengalami pertumbuhan kecepatan puncak internet rata rata yang mencengangkan, yaitu 535% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun jangan keburu senang dulu karena dalam kategori kecepatan internet rata-rata, Indonesia masih di posisi bawah.
Dengan kecepatan internet rata rata 4,5 Mbps, Indonesia ada di ranking 94 dunia. Meski begitu, ada peningkatan yang cukup signifikan, bahkan tertinggi di kawasan Asia Pasifik "Indonesia, dengan kecepatan internet rata rata naik 110% lagi lagi adalah satu satunya negara di mana kenaikannya lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya," sebut Akamai.
Posisi satu dalam kategori tersebut kembali dipegang oleh Korea Selatan dengan kecepatan rata rata 29 Mbps. Berturut turut di posisi lima besar global ada negara Norwegia, Swedia, Hong Kong dan Swiss. (ash/rns)