Dalam acara Hackathon Indonesia Android Kejar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Rabu (25/5/2016), CEO Bukalapak Achmad Zaky berbagi pengalaman berkaitan dengan hal ini.
Pria yang akrab disapa Zaky tersebut mengaku rajin mengikuti hackaton saat berada di bangku kuliah. Dari kegiatan ini, banyak manfaat didapatkannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zaky mengingatkan agar setelah mengikuti hackathon, peserta jangan lantas puas dan berhenti mengembangkan karyanya. Banyak sekali contoh, usai mengikuti hackathon, developer malah berhenti berkreasi. Alasannya bisa karena merasa sudah puas meraih juara atau malah merasa gagal.
"Harus tetap dikembangkan dan diperjuangkan idenya. Percayalah inovasi yang dibuat dapat memberikan impact pada banyak orang dalam jangka waktu yang panjang," tutur pria kelahiran Sragen, Jawa Tengah ini.
Zaky pun memacu peserta Hackathon Indonesia Android Kejar untuk membangun startupnya masing-masing. Tak lupa, dia memberikan sedikit tips agar sukses meniti startup.
Pertama, lakukan hal sederhana. Terkadang saat membangun startup, kita ingin menyelesaikan semua masalah yang ada. Padahal untuk memulai, baiknya membuat hal yang sederhana. Tahapan ini sudah pernah dilalui Zaky saat mendirikan Bukalapak.com.
"Waktu Bukalapak dibuat, tampilannya jelek banget. Hanya ada listing produk sama upload. Belum ada sistem transaksi," kata Zaky.
Kedua, berani nyebur turun langsung ke lapangan. Zaky menyarankan untuk sering berinteraksi dengan konsumen atau pengguna. Pasalnya, sering bertemu akan memotivasi diri melakukan perbaikan.
"Bila tidak bertemu konsumen, kita tidak akan punya gambaran ke mana arah yang akan dibawa. Ya karena nggak ada feedback," kata alumnus ITB ini.
Ketiga, berani ditolak. Sudah suatu kewajaran orang akan menolak atau tidak mau menggunakan produk baru. Tapi jangan lantas ciut dan berhenti berkarya.
"Waktu saya nawarin Bukalapak, 90% orang menolak. Itu jawaban yang selalu ada ketika kita memperkenalkan produk baru ke banyak orang," kenang Zaky.
Terakhir, siapkan mental seperti kecoak. Menurutnya, kecoak itu tahan banting dan mau berkotor-kotor. Dengan memiliki mental seperti hewan serangga tersebut, developer akan tahan banting saat susah dan mau berkotor-kotor untuk memperjuangkan ide atau startupnya.
"Membangun sebuah perusahaan tidak gampang. Butuh perjuangan dan komitmen yang tinggi," pungkas Zaky.
(afr/rns)











































