Jika kemudian pengguna tetap ingin menggunakan aplikasi tersebut sesekali saja, menurut Stephanie Cuthberson, Product Manager Google, cukup gunakan saja Instant Apps.
Di sela ajang Google I/O 2016 di Shoreline Amphiteater, Mountain View, Califronia, penggunaan aplikasi instan itu pun dicontohkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemampuan Google Play itu, ujarnya, akan hadir untuk semua perangkat Android dengan versi Jellybean ke atas. Artinya, bukan hanya perangkat Android baru saja.
"Developer bisa memanfaatkan ini dengan modifikasi pada kode penyusun aplikasi," ujar Stephanie saat ditemui usai acara.
Intinya, kurang lebih, aplikasi yang sudah ada bisa dibuat modular dengan mengikuti petunjuk tertentu dari Google. "Sehari bisa selesai modifikasinya kalau aplikasinya sederhana," ia menambahkan.
Nah, kalau sudah modular, maka Android akan bisa mengakses hanya modul tertentu sesuai kebutuhan pengguna.
Menariknya, akses Instant Apps ini juga akan menjalankan fungsi layaknya aplikasi sungguhan. Stephanie mencontohkan, untuk aplikasi video tadi, ia bisa swipe untuk melihat-lihat konten seperti biasa.
Kemampuan terkait data, misalnya pembayaran, menurut Stephanie juga tetap bisa dilakukan lewat Instant Apps dengan keamanan yang tetap terjamin.
Bayangkan, bisa jadi di masa depan kita tak perlu lagi banyak-banyak menginstal aplikasi tapi tetap bisa menikmati fungsinya. Pakai sesuai kebutuhan dan simpan di Google Cloud saja.
Sayangnya, fitur ini belum diketahui kapan akan tersedia. Stephanie hanya mengatakan bahwa hingga tahun lalu sudah ada 65 miliar instalasi aplikasi Android di Google Play. (rou/ash)