'IBM Linux Challenge 2016' membuka kompetisi untuk dua kategori, yakni mahasiswa dan profesional. Tujuannya, mengembangkan keterampilan para developer Teknologi Informasi (TI) membuat aplikasi berbasis Linux atau software Open Source yang bisa menjadi solusi masalah perkotaan.
"IBM telah mendukung beberapa kota di negara lain seperti Rio de Janeiro, Brasil dan Davao, Filipina dalam mewujudkan smart city. Kami berharap melalui ajang ini dapat tercipta berbagai aplikasi yang kelak dapat digunakan dan bermanfaat bagi masyarakat luas Jakarta," sebut Country Manager Hardware IBM Indonesia Al Novam Basukiwijaya di Balai Agung, Balai Kota Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Rabu (11/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemprov DKI berpartisipasi dalam mewujudkan Jakarta menjadi kota pintar. Untuk itu, kami berupaya memaksimalkan pelayanan bagi seluruh warga dengan membangun infrastruktur teknologi yang memadai seperti Inteligence Operating Center (IOC) IBM," kata Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City Setiaji.
"Melalui ajang ini kami berharap bisa menemukan aplikasi yang dapat menjadi bagian dari solusi kemacetan dan banjir yang merupakan masalah terbesar di Jakarta saat ini," sambungnya.
Selain mengembangkan aplikasi berkonsep smart city, kompetisi ini juga memiliki kategori untuk para developer yang ikut mengembangkan aplikasi lokal untuk menciptakan aplikasi yang dapat digunakan pada keuangan mikro.
Pasalnya solusi keuangan mikro sangat dibutuhkan di Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan masih banyak lembaga keuangan mikro di Indonesia yang belum memiliki akses TIK yang baik.
Pendaftaran untuk ajang ini dibuka mulai tanggal 12 Mei hingga 1 Juni 2016, untuk memilih sepuluh peserta terbaik. Ketua IBM Linux Challenge 2016 Aditya Banuaji menyebutkan, pesertaΒ peserta ini akan mendapat pendampingan dalam membangun aplikasi tersebut.
"Penilaiannya antara lain kreativitas, ide, dan ke depannya bisa berkembang jadi sebuah bisnis atau tidak. Aplikasi yang masuk juga harus bisa dilihat dari sisi fungsionalitas. Kami adakan tes juga dari sisi performance," ujarnya.
Ditambahkannya, selain mendapatkan uang tunai senilai Rp 100 juta, pemenang juga akan mendapatkan mentoring pengembangan aplikasi dan bagaimana memasarkan aplikasi mereka. (rns/fyk)