Rencana 'Radikal' Penggiat TIK Garut: Lab Komputer Mini Keliling
Hide Ads

Rencana 'Radikal' Penggiat TIK Garut: Lab Komputer Mini Keliling

Ardhi Suryadhi - detikInet
Selasa, 03 Mei 2016 14:25 WIB
Foto: STEAM Club Indonesia
Jakarta - Setelah sukses membangun lab komputer mini di SD Negeri Regol 10 Garut, komunitas TIK STEAM Club Indonesia sudah punya misi lainnya, yakni merealisasikan lab komputer mini keliling.

Dewis Akbar dari STEAM Club Indonesia menyebut bahwa lab komputer mini keliling sebagai rencana 'radikal'. Dimana konsepnya kurang lebih diadopsi dari konsep Perpustakaan Keliling yang sering keluar masuk pemukiman penduduk.

Lab komputer mini keliling ini nantinya bakal memanfaatkan Raspberry Pi, LCD netbook, LCD Board Controller yang diramu menjadi semacam All in One PC.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi mau bikin model PC all in one dengan Rasberry Pi supaya mudah ditumpuk di kontainer plastik ukuran sedang, 80-100 liter. Sehingga bisa diangkut dengan motor," ujarnya saat berbincang dengan detikINET.

Dewis sudah punya hitung-hitungan bila dalam satu hari lab komputer mini keliling ini bisa dibawa ke satu sekolah dan dalam tiga shift. Dimana asumsinya sekali praktikum bisa menampung 10 siswa, maka sehari bisa mengajarkan 30 siswa praktikum komputer.

"Jika dalam 6 hari kerja, satu set lab komputer mini dapat bermanfaat sebagai sarana pembekalan dasar TIK untuk 180 siswa," ujar Dewis, memaparkan perhitungannya.

Sementara untuk biaya investasi diperkirakan mencapai Rp 9 juta, sehingga biaya investasi semester pertama adalah Rp 50 ribu per anak.

"Bila komputernya masih awet dan semester depan dapat dibawa ke 6 SD selanjutnya, maka biaya investasi tahun pertama adalah Rp 25 ribu per anak," lanjutnya.

Memang, rencana investasi ini masih harus ditajamkan lagi. Komunitas TIK STEAM Club Indonesia yang berlokasi di Garut ini sekarang sedang disusun anggaran biaya detailnya.

"Rencananya liburan ini sekalian anak-anak (STEAM Club) menyusun aplikasi pemetaan sekolah-sekolah di Garut dengan GPS. Nanti sebarannya akan jadi acuan target tujuan lab komputer mini keliling," kata Dewis.

"Siapa tahu ke depannya, framework kegiatan kami bisa dikopi oleh klub lainnya di daerah lain di Indonesia," pungkasnya.

Lab Komputer Mini di Sekolah Dasar

Sebelumnya, STEAM Club Indonesia jadi pihak yang berperan dalam merealisasikan lab komputer mini yang ada di SD Negeri Regol 10 Garut.

Meski punya modal mini namun dampak yang dihasilkan lab komputer ini terbilang menggembirakan. Selama 3 minggu praktikum, dengan frekuensi dua kali pertemuan dalam seminggu, saat ini para siswa telah terbiasa menggunakan sistem operasi Linux Raspbian, browsing internet di Linux, mengetik dokumen sederhana dengan LibreOffice Writer, mengkopi file ke USB Flashdisk dan mencetak di komputer Windows yang terhubung ke printer.

Selain itu secara kuantitatif, rata-rata kecepatan mengetik anak-anak juga telah meningkat dari 12,71 KPM (kata per menit) menjadi 17,12 KPM.

Terlebih, perubahan ini terjadi dengan segala keterbatasan yang ada. Termasuk menekan dari segi biaya, dimana untuk 1 unit workstation lab komputer mini butuh sekitar Rp 1,5-2 juta. Sehingga pengadaan 5 unit untuk praktikum dapat dimulai dengan biaya Rp 7,5 jutaan.

Sementara biaya tagihan listrik juga tak mengalami kenaikan yang signifikan lantaran komputer mini Raspberry Pi hanya membutuhkan daya 2-3 watt ketika pemakaian normal ditambah monitor LCD di kisaran 10-15 watt per workstation. (ash/rns)
Berita Terkait