Namun ketika membuka aplikasi Uber, kami melihat ikon motor hitam di layar ponsel. Posisinya berada tidak jauh dari tempat kami berada. Spontan kami pun mengubah pikiran dan langsung memesan layanan ojek online milik Uber.
Cara memesan UberMotor tidak jauh berbeda dengan UberX. Kita tinggal memasukkan posisi berada dan tujuannya. Lalu tekan tombol Set Pickup Location. Kita akan masuk ke halaman Confirmation.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak lama, detikINET langsung mendapatkan driver. Dalam waktu 4 menit, sang driver tersebut tiba di depan rumah. Driver yang bernama Robby ini mengenakan jaket dan helm berwarna hitam dengan tulisan Uber di bagian belakangnya.
Berbeda dengan Go-Ride dan GrabBike yang memberikan perlengkapan tambahan masker dan penutup kepala. UberMotor hanya memberikan helm berwarna hitam kepada penumpang.
Kami pun memulai perjalanan menuju lokasi liputan yang berada di kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Sepanjang perjalanan, detikINET coba mengulik soal UberMotor kepada Robby.
Ia mengatakan baru beberapa hari berstatus sebagai driver UberMotor. Robby mengaku awalnya berniat mendaftar di UberX. Sayang mobil miliknya tidak memenuhi syarat umur yang ditetapkan Uber, alhasil ia gagal bergabung.
"Saat membuka internet, saya melihat ada tawaran menjadi driver UberMotor. Ya sudah saya coba," ujarnya.
Robby lantas mendatangi Uber kembali. Tapi kali ini untuk mendaftar sebagai driver untuk layanan UberMotor. Saat menyambangi tempat rekrutment, ia melihat banyak orang yang berniat sama.
"Hari itu yang direkrut 300 orang, tapi yang daftar banyak. Tapi saya dengar Uber menambah (kuota) jadi 500 orang per hari," terang pria kelahiran Padang, Sumatera Barat ini.
Adapun persyaratan untuk mendaftar, calon driver harus membawa SIM C, STNK yang masih berlaku dan Surat Keterangan Catatan Kepolisian. Selain itu, mereka diminta membawa salah satu dari Kartu Keluarga atau Ijazah terakhir.
![]() |
UberMotor menerapkan tarif dasar Rp 1.000. Sementara tiap km dikenakan tarif Rp 1.000 dan biaya per menit perjalanan Rp 100. Sementara untuk driver, Robby mengatakan Uber memberikan subsidi.
"Saya menerima subsidi Rp 28.000 (setiap dapat order)," ujar bapak dua anak ini.
Tidak terasa perjalanan dari Setiabudi ke SCBD hanya menempuh waktu 10 menit meski jalan Jenderal Sudirman cukup padat pada sore itu. Karena detikINET memilih pembayaran secara cash, setibanya di tujuan, Robby menyodorkan tagihan sebesar Rp 6.500.
Sebelum berpisah, detikINET mengajukan beberapa pertanyaan kepada Robby. Apakah ia tidak gengsi menjadi tukang ojek online, mengingat dirinya sebelumnya ingin menjadi driver UberX dan memiliki usaha makanan di kantin karyawan sebuah mal di Jakarta.
Ia menjawab tidak sedikit pun gengsi. Menurutnya, menjadi tukang ojek online tidak jauh berbeda dengan driver UberX. Malah menurutnya UberMotor lebih menguntungkan karena melihat kondisi jalan Jakarta yang selalu macet.
![]() |
Robby pun mengaku masih terjun mengurusi kantinnya. Setiap pagi ia yang berbelanja semua kebutuhan dan bantu mengolahnya. Sementara untuk pengoperasian diserahkan kepada sang adik.
"Sejauh ini tidak ada kendala. Kalo ada waktu senggang ya saya narik ojek," pungkas pria berusia 30 tahun ini. (afr/ash)

