SMS Center Purwakarta: Warga Curhat Pelayanan Sampai Minta Jodoh
Hide Ads

SMS Center Purwakarta: Warga Curhat Pelayanan Sampai Minta Jodoh

Tri Ispranoto - detikInet
Minggu, 17 Apr 2016 16:40 WIB
Foto: Tri Ispranoto
Purwakarta - Nomor 08121297775 sebagai SMS Center Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, semakin hari semakin populer saja. Program yang digagas sejak tahun 2008 itu tidak hanya bermanfaat sebagai pelayanan publik namun belakangan banyak juga yang memanfaatkannya sebagai ajang curhat.

Seperti pesan dari nomor 087779775*** yang mengaku bernama Entin warga RT 3 RW 1, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta. Dia mengirim pesan pada SMS Center yang berisi bantuan untuk dicarikan jodoh.

"Abi janda anak dua ntos 10 taun ngajanda abi damel di bic, pak abi hoyong nikah pang milariankeun jodoh anu mapan ath.soalnya abi gaduh cicilan motor,rumah oge msih numpang di orang tua,hatur nuhun.diantos waleranana. (Saya janda anak dua sudah 10 tahun menjanda. Saya kerja di BIC. Pak, saya ingin nikah tolong carikan jodoh yang mapan. Soalnya saya punya cicilan motor, rumah juga masih numpang di orang tua. Terima kasih, ditunggu balasannya)," tulis Entin dalam pesannya yang dilihat detikcom, Minggu (17/4/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ternyata tak hanya orang tinggal di Purwakarta saja yang mengakses SMS Center tersebut. Bahkan beberapa warga Purwakarta yang merantau ke daerah lain pun kerap mengirimkan pesan berupa dukungan terhadap pemerintah atau pun meminta bantuan untuk ongkos pulang agar bisa kembali ke Purwakarta.

Selain warga Purwakarta, nyatanya keberadaan SMS Center ini pun kerap salah sasaran. Seperti pesan dari nomor telepon 085712458*** yang menginformasikan banjir. Namun bukan banjir di Purwakarta melainkan di Semarang.

"Siang bapak, ingin mengadukan tentang sungai di Semarang yang sudah berbulan-bulan banyak sampah, tetapi tidak tahu harus hubungi ke mana. Mohon tanggapannya terima kasih banyak," tulis pengirim dalam pesan SMS-nya.

Tak sampai di situ pengirim pesan dengan nomor sama pun kembali menyampaikan informasi seolah agar segera ditanggapi.

"Sungai di daerah Rejosari, Sepanjang jalan dari Pancakarya sampai dengan Rejosari semarang pak. Terimakasih banyak," tulis pengirim dalam pesan keduanya.

Sementara itu Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengisahkan awal mula tercetusnya SMS Center karena pengeluaran biaya telepon Pemkab Purwakarta pada tahun awal dia menjabat atau tahun 2008 silam membengkak hingga Rp 150 juta.

"Karena jaman itu belum terlalu booming media sosial maka saya terapkan SMS Center. Hasilnya dari sebulan pengeluaran Rp 150 juta terpangkas habis sampai Rp 3 juta," tutur Dedi pada detikcom.

Awalnya SMS Center hanya dipergunakan sebagai media koordinasi antara dia dengan bawahannya hingga ke tingkat RT. Namun belakangan SMS Center pun menjadi media komunikasi dua arah antara dia dan warga secara langsung. Dedi mengatakan, warga lebih senang menyampaikan informasi melalui SMS Center dibandingkan pada media sosial miliknya sepeti Twitter, Facebook dan Instagram.

"Misalkan orang mau lapor soal oknum yang meminta uang untuk buat KTP. Kalau melalui media sosial mereka takut ketahuan identitasnya, tapi kalau SMS Center kan privasinya terjaga karena langsung masuk ke hp saya," kata Dedi.

Meski demikian Dedi mengaku tak semua pesan yang masuk melalui SMS Center akan ditanggapi, karena semakin hari jumlah pesan yang masuk selalu meningkat dari yang semula 100 pesan per hari kini bisa ribuan pesan per hari.

Namun dia memastikan seluruh pesan yang masuk akan ditindaklanjuti terutama mengenai warga sakit, gejala sosial, pelayanan kesehatan dan informasi mengenai jajaran Pemkab yang bertindak melanggar aturan.
Β  (ash/ash)
Berita Terkait