CEO dan pendiri Uber, Travis Kalanick, tampaknya tak peduli dengan aksi demo yang menyasar perusahaannya di banyak negara. Dalam beberapa kesempatan, Travis yang kini termasuk orang terkaya dunia, mengungkap berbagai rencana besar Uber. Berikut rangkumannya, disarikan dari berbagai sumber.
Apa rencana Uber di masa depan?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, semua mobil pribadi memiliki ongkos publik. Orang Amerika menghabiskan 7 miliar jam per tahun di kemacetan, hasilnya adalah kerugian produktivitas senilai USD 160 miliar, belum lagi soal emisi karbondioksida.
Kita tak perlu menunggu untuk menjadi solusi kemacetan, polusi dan kerugian produktivitas dari kepemilikan kendaraan pribadi. Kita bisa membuat setiap mobil menjadi shared car dan mengambil alih kota kita kembali saat ini juga.
Jika satu mobil Uber berlisensi keluar dalam sehari saja, mungkin akan bisa ditumpangi 30 sampai 40 orang, dibandingkan mereka semuanya itu memiliki sendiri mobil pribadi sehingga tak efisien.
Sistem transportasi yang bagus, misalnya di New York, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap orang. Meskipun sistem subway di New York sudah ekstensif, masih ada 2,5 juta mobil lalu lalang di jembatan kota itu tiap hari. Transportasi massal belum bisa menuju ke pintu rumah setiap orang.
Bagaimana tanggapan Anda soal protes sopir taksi ke Uber?
Kami sebenarnya bekerja sama dengan regulator. Dan saya tidak pernah menghina pengemudi taksi. Di Amerika Serikat, ada kartel perusahaan taksi, saya menyasar mereka. Konsumen harus memiliki pilihan. Jika mereka bisa mendapatkan tumpangan handal dengan separuh harga, mengapa mereka tidak boleh memiliki pilihan ini?
Kami tidak harus meminta maaf karena kami ini legal. Tapi ada begitu banyak korupsi dan kronisme di industri taksi dan begitu banyak regulasi sehingga jika kamu meminta izin untuk sesuatu yang sudah legal, kamu malah takkan mendapatkannya.
Industri taksi di AS karakterisasinya adalah ongkos tinggi, servis rendah dan tidak ada akuntabilitas. Sehingga rentan untuk dimasuki startup karena semua orang membencinya.
Uber katanya akan mengoperasikan mobil otomatis?
Teknologi membuat sesuatu lebih baik dan lebih mudah bagi kita semua. Biasanya ada seratus kesempatan baru yang hadir berkat kemajuan teknologi.
Dalam hal mobil otomatis, pertanyaan bagi Uber sebagai perusahaan teknologi adalah apakah kami akan menjadi bagian dari masa depan itu atau menolaknya seperti yang dilakukan industri taksi? Jelas kami ingin jadi bagian dari hal yang sangat menarik itu.
Saya yakin mobil tanpa pengemudi akan menjadi bagian dunia masa depan. Saat ini beberapa kota mengizinkan uji cobanya dan mereka akan menjadi bagiannya dan membuat kota lainnya akan terlihat seperti zaman dulu.
Bagaimana cara Uber memastikan keamanan penumpang?
Hal yang paling penting adalah memiliki cek latar belakang pengemudi kelas dunia. Yaitu proses penyaringan sopir untuk memastikan mereka yang mengemudikan mobil memiliki latar belakang yang bagus dan bersih.
Bagian kedua adalah saat orang memakai Uber, mereka bisa memberikan feedback. Anda bisa memberikan rating lima bintang pada pengemudi. Dan feedback itu langsung kami tampung.
Jika sopirnya ternyata tidak bagus atau tidak membantu, kami pun serius memperhatikannya. Kami memastikan hanya sopir terbaik yang bisa tetap tinggal di dalam sistem.
Baca juga: Hartanya Rp 80 Triliun, Ini Pendiri Uber yang Guncang Industri Taksi (fyk/ash)