Amy Kunrojpanya, Juru Bicara Uber di Indonesia menyatakan, awal pekan ini, Uber telah bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan menerima arahan yang jelas mengenai langkah ke depan guna memastikan kepatuhan pada semua peraturan yang berlaku di Indonesia.
"Mewakili seluruh komunitas pengguna dan pengemudi di seluruh Indonesia, kami ingin mengucapkan terima kasih atas arahan yang diberikan menkominfo," ujar Amy dalam keterangan tertulisnya yang diterima detikINET, Senin (21/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uber juga mengumumkan bahwa mitra mereka, Koperasi Jasa Trans Usaha Bersama telah memperoleh Akta Pendirian Koperasi dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
Pada saat yang bersamaan Uber juga telah menyerahkan aplikasi untuk KIR, yang saat ini masih dalam proses persetujuan.
"Kami senantiasa berkomitmen untuk terus menjalin kerja sama yang erat dengan pemerintah demi memastikan tersedianya manfaat penuh dari ridesharing, yang dapat terus dinikmati baik oleh para pengguna maupun pengemudi. Kami juga berkomitmen untuk terus hadir di Indonesia," pungkas Amy.
Pengumuman Uber ini sekaligus berdekatan dengan rencana para sopir taksi dan angkutan darat lainnya yang ingin kembali turun ke jalan untuk berunjuk rasa. Rencana awal para sopir taksi ingin demo pada pada hari ini, Senin (21/5/2016), tetapi karena polisi tak memberi izin, demo diundur pada Selasa (22/3/2016).
"Jadinya kami menggelar aksi pada hari Selasa, sesuai dengan izin dari kepolisian," kata Juru Bicara Paguyuban Pengemudi Angkatan Darat (PPAD) Daelami saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (20/3/2016).
Para sopir taksi ini akan berunjuk rasa dari Balai Kota DKI, Kominfo, dan Istana. Mereka akan memenuhi ruas Thamrin hingga Monas dengan taksi. Para sopir taksi ini menolak kehadiran Uber dan GrabCar. (ash/fyk)