"Bikin startup bukan buat gaya-gayaan. Tapi punya impact dan menyelesaikan masalah yang ada di sekitar," kata CFO & co-founder eFishery Muhammad Ihsan Akhirulsyah.
Ihsan dan timnya di eFishery melihat ketidakefektifan pemberian pakan ikan secara manual. Selain tidak adanya ukuran pasti soal jumlah pakan yang diberikan, terkadang ada juga karyawan nakal yang mengambil pakan untuk dijual lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
βeFishery adalah alat pemberi pakan ikan otomatis untuk segala jenis ikan dan udang. Tak hanya mengotomatisasi pemberian pakan secara terjadwal dengan dosis yang tepat, alat ini juga mencatat setiap pemberian pakan secara real-time.
Pengguna bisa mengakses data pemberian pakan kapanpun dan dimanapun secara lengkap melalui web atau aplikasi. Dengan demikian, tidak ada lagi masalah over-feeding, pemberian pakan ikan yang tidak teratur atau pakan yang diselewengkan.
![]() |
BertemuΒ dengan startup dari negara lain saat mengikuti bootcamp di markas Google, di Mountain View, Amerika Serikat (AS), Ihsan mendapat pemikiran bahwa semua startup yang mewakili masing-masing negaranya punya visi sama, yaitu memecahkan masalah di lingkungan sekitar. Β
"Ketika kami datang ke Silicon Valey, Google memperlihatkan bagaimana platform-nya bisa membawa perubahan. Teknologi bisa membuat kita bertahan dan terus berakselerasi," sebutnya.
Di Mountain View pula, Ihsan bertemu dengan banyak orang yang berjuang di area yang sama. Menurutnya, apapun profesinya, masing-masing orang bisa punya kontribusi besar untuk membuat perubahan. Β
"Harus tetap ada orang yang jadi petani. Mungkin orang terpikir jadi petani di era sekarang gak keren. Tapi kalau kita beri sentuhan teknologi akan bagus impact-nya. Jadi petani juga keren, bisa meningkatkan kualitas hidupnya. Teknologi jadi membuat kita bisa ada harapan yang lebih baik untuk diwujudkan," tutupnya. (rns/ash)
