Regulator kendaraan di Amerika Serikat, National Highway Traffic Safety Administration, menyatakan sistem komputer yang mengemudikan mobil otomatis mungkin akan dianggap sebagai pengemudi di bawah hukum federal. Ini adalah kemajuan besar dalam proses memassalkan kendaraan otomatis yang kini banyak diuji coba.
"NHTSA akan menginterpretasikan pengemudi dalam konteks desain kendaraan Google itu merujuk pada sistem kemudi otomatis dan bukan manusia penumpang kendaraan," demikian pernyataan NTSHA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Google dan banyak manufaktur otomotif sedang giat mengembangkan mobil yang bisa berjalan sendiri. Namun kadang uji coba itu belum diwadahi regulasi karena aturan hukum biasanya merujuk hanya pada kendaraan yang dikemudikan manusia. Maka lobi pun dilakukan agar ada regulasi untuk mewadahi kendaraan otomatis. Untungnya regulator di AS sepertinya cepat tanggap.
Visi bahwa kendaraan otomatis akan mendominasi jalanan masa depan memang sudah banyak diprediksikan. Bahkan jika mobil otomatis sudah banyak digunakan, manusia kemungkinan dilarang mengemudikan mobil.
"Saya pikir di masa depan, orang mungkin akan dilarang mengemudikan mobil. Orang tak boleh lagi mengoperasikan mesin yang berbahaya itu," kata Elon Musk, CEO perusahaan mobil Tesla beberapa waktu yang lalu.
Menurut Elon, sudah ada banyak bukti kalau mobil otomatis akan lebih aman ketimbang jika dikendarai manusia. Itu sebabnya mobil otomatis kemungkinan besar akan ngetren di masa mendatang.
Ia menandaskan bahwa teknologi mobil otomatis tak sesulit yang dibayangkan. Meski demikian, Elon memperkirakan masih butuh waktu lama bagi mobil otomatis hingga sepenuhnya menggantikan mobil konvensional, mungkin sekitar 20 tahun lagi. Soalnya begitu banyak mobil konvensional yang lalu-lalang di jalanan dan perlu waktu menggantikannya.
(fyk/ash)