Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
E-commerce Lolos dari Daftar Negatif Investasi, Asalkan...

E-commerce Lolos dari Daftar Negatif Investasi, Asalkan...


Yudhianto - detikInet

Menkominfo Rudiantara. (yud/detikINET)
Jakarta -

Investasi besar-besaran yang digelontorkan lembaga finansial global bikin pemerintah tak bergeming. E-commerce yang tadinya masuk Daftar Negatif Investasi (DNI) diusahakan untuk keluar dari daftar tersebut dengan catatan.

Menurut Menkominfo Rudiantara, perusahaan berbasis e-commerce berpeluang keluar dari DNI asal sudah melewati fase seed capital. Fase ini sendiri merupakan tingkat paling dasar penanaman investasi untuk startup. Seed capital merupakan pendanaan untuk perusahaan yang baru akan berjalan.

Biasanya sumber dana seed capital berasal dari pendiri perusahaan itu sendiri, relasi-relasinya, atau juga bisa juga berasal dari perusahaan yang ingin mendanai. Di atas seed capital ada fase-fase lainnya yang lebih tinggi tingkatannya, yakni Series A, Series B dan Series C.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

β€œ(Kalau) e-commerce bisa melewati fase seed capital, atau fase di atasnya seperti Series C yang menopang Bukalapak, kita (pemerintah-red) pertimbangkan keluar DNI,” ujar Rudiantara, di sela-sela perayaan ulang tahun ke-6 sekaligus peresmian kantor baru Bukalapak, di Kemang, Jakarta, Selasa (12/1/2016).

Meski begitu, Rudiantara menambahkan tak semua e-commerce mendapat hak istimewa tersebut. Menurut pria yang kerap disapa Chief RA ini, sementara hanya yang berstatus marketplace yang akan mendapatkan kelonggaran tersebut.

Selain itu kalau akhirnya aturan soal DNI ini diharapkan bisa membuat investor lokal mendapat prioritas ketimbang investor-investor dari luar.

Untuk mencapai fase seed capital, sebuah startup wajib melalui sejumlah proses yang siap digelar pemerintah. Yang pertama adalah dengan mengikuti semacam seminar yang menonjolkan role model sebagai acuannya. Role model-nya sendiri adalah startup yang sudah berjaya.

Selanjutnya adalah prakteknya, atau yang Menkominfo bilang sebagai proses workshop. Kemudian akan berlanjut lagi ke hackathon, dan seterusnya hingga didapat sebanyak 200 teknopreneur yang dianggap terbaik tiap tahunnya.


Pemerintah menargetkan bisa menjaring 8.000 calon teknopreneur dalam programnya itu per tahun. Di tahap akhir periode tiap tahunnya diharapkan bisa menciptakan 200 teknopreneur jagoan. Sampai lima tahun ke depan, program ini ditargetkan bisa menciptakan 1.000 teknopreneur.

(yud/ash)





Hide Ads
LIVE