Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Laporan dari Dubai
Ramai-ramai Garap Internet of Things
Laporan dari Dubai

Ramai-ramai Garap Internet of Things


Achmad Rouzni Noor II - detikInet

(Getty Images)
Dubai -

Internet of Things (IoT) diakui bisa jadi bisnis yang luar biasa besar di masa depan asalkan seluruh pihak mau berkolaborasi membentuk standardisasi agar punya 'bahasa' dan pemahaman yang sama di lintas industri.

Masalah ketiadaan standardisasi inilah yang akhirnya jadi barrier atau penghalang dari mimpi indah IoT. Cisco yang cepat menyadari masalah itu pun langsung gerak cepat membentuk sebuah konsorsium bersama Dell, Princeton University, ARM, Intel dan Microsoft.

Konsorsium yang diberi nama OpenFog ini sengaja dibentuk untuk jadi wadah yang bisa menjawab tantangan interoperabilitas atau kemampuan untuk saling terhubung dalam pengembangan IoT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Vice President of Infrastructure & Digital Solutions Marketing Cisco, Inbar Lasser-Raab, konsorsium ini diharapkan bisa menjadi jembatan untuk memadukan teknologi dan solusi yang ditawarkan oleh setiap perusahaan pendukung IoT.

"Sehingga kami bisa saling melengkapi interoperabilitas satu sama lain," ujarnya di sela IoT World Forum 2015 yang ikut dihadiri detikINET dan sejumlah media teknologi dunia di Dubai, Uni Emirat Arab.

Cisco sendiri saat ini tengah membantu sejumlah kota yang mulai menggunakan platform data digital untuk mengelola kota, seperti Kansas (AS), Adelaide (Australia), Hamburg (Jerman), dan Bangalore (India).

Kota-kota ini sedang belajar merekam dan menganalisa data-data yang sangat banyak dan besar dari sensor, kamera, dan perangkat mobile dengan teknik fog computing.

Fog atau kabut memungkinkan pengguna untuk menganalisa dan mengelola data secara lokal dan mempercepat transaksi data karena proses tersebut tidak perlu lagi dilakukan di cloud atau awan.

Melalui arsitektur terbuka yang dikembangkan oleh perusahaan pendukung IoT, jaringan dan penyimpanan data serta kepemimpinan yang baik, teknologi ini diharapkan bisa memaksimalkan potensi IoT dan menjadi standar pengembangan industrinya.

Cisco menurut President of Smart+Connected Communities Cisco, Anil Menon, telah memprediksikan bahwa 40% data yang diciptakan dari IoT akan diproses dalam fog computing pada tahun 2018.

Sementara Senior Vice President and General Manager Internet of Things Group Intel, Doug Davis, menekankan tentang pentingnya standar dan konsorsium ini dalam memaksimalkan potensi IoT.

Sebagai proyek awal dari fog computing, Davis mendemonstrasikan router pintar Cisco dengan inti dari Intel yang diaplikasikan dalam operasional Kepolisian Uni Emirat Arab.

Router ini akan mengelola dan menganalisis data dari kamera dan sensor yang dipasang di badan polisi maupun mobil polisi menjadi suatu informasi. Proses ini lebih cepat daripada data-data tersebut harus ditransfer lebih dahulu ke cloud.

Hal yang sama juga bisa diterapkan dalam pengembangan healthcare atau e-health seperti nursing home menyusul semakin tingginya angka kaum lansia di berbagai negara, misalnya Jepang. Menurut Davis, inilah contoh-contoh masa depan IoT.

(rou/rns)





Hide Ads