Jualan Lewat Genggaman
Hide Ads

Jualan Lewat Genggaman

Ardhi Suryadhi - detikInet
Selasa, 08 Des 2015 16:57 WIB
(ki-ka): Dian Sastro dan Vebbyna Kaunang. (ash/detikINET)
Jakarta -

Dulu, ketika ingin merintis jalan untuk menjadi pedagang, dari awal kita sudah dibuat pusing dengan urusan biaya sewa toko, lokasi yang kita pilih strategis atau tidak, biaya keamanan dan tetek bengek lainnya.

Namun kini, seiring dengan pertumbuhan teknologi yang sudah sedemikian masif, mimpi menjadi seorang pedagang tak lagi seribet dulu. Bisa dimulai cukup lewat genggaman.

Ya, genggaman. Ini bukan mimpi di siang bolong. Coba buka ponsel Anda dan masuk ke beberapa media sosial — semisal Instagram atau Facebook — sudah berapa ratus, ribuan atau mungkin ratusan ribu etalase produk yang dijajakan di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjual yang tengah mengadu nasib itu tak wajib punya toko fisik, bermodal gudang seadanya dan mereka sudah bisa berbisnis. Dan kembali lagi, semuanya bisa dimonitor dan dioperasikan lewat ponsel yang ada di genggaman.

Aktris cantik Dian Sastrowardoyo pun sudah merasakan dahsyatnya ‘sihir' jualan lewat genggaman. “Saya sebenarnya telah melakukan bisnis online dari beberapa tahun lalu, di mana saya dan teman saya berjualan barang-barang keperluan bayi dari Jepang dan Korea, namun yang paling serius dan saya tekuni sampai sekarang adalah katering diet dengan brand ‘3 Skinny Minnies’ yang saya jalankan bersama beberapa teman sejak Agustus 2014 lalu,” ungkap Dian.

Menurut ibu dua anak ini, Instagram jadi salah satu media sosial andalannya untuk melancarkan strategi marketing dan promosi. Tak perlu konsultan iklan nan mahal, cukup bermodal foto hasil jepretan sendiri dan voila… makanan katering diet ala Dian Sastro pun langsung menyebar ke jutaan folower-nya.

“Namun ya itu, kita harus menghasilkan foto yang bagus. Makanya kadang-kadang untuk dapat gambar yang bagus, foto yang diambil sampai harus di dekat jendela agar terkena sinar matahari biar lebih dramatis. Cukup saya yang jadi juru foto pakai (Galaxy) Note 5,” cerita Dian di sela peluncuran buku ‘5W1H Jurus-jurus Memulai Bisnis Online’ karya Yoris Sebastian di The Hook, Jakarta, Selasa (8/12/2015).

Yoris Sebastian menjelaskan, pada dasarnya maraknya bisnis online di Indonesia disebabkan oleh booming media sosial dan tren komunikasi online di internet (digital communication).

Meski demikian, media sosial yang seharusnya jadi lokasi untuk berpromosi jangan malah jadi tempat untuk menyebarkan spam alias pesan sampah.

“Jualan di Path gak masalah. Karena segmennya dia lebih kecil, karena ada beberapa brand justru ingin melempar contoh produknya ke skala kecil dulu sebelum ke pasar yang lebih luas. Namun harus pintar-pintar juga, jangan sampai semua orang di-tag,” kata Yoris.

Selain itu, jangan sebentar-sebentar selalu memposting barang dagangan. “Sekarang adalah era dimana menjual cerita. Mulailah dari lingkungan terdekat dan posting testimoninya,” lanjut pemilik Creative Junkies tersebut.


Keterangan foto: (ki-ka) Lucky Sebastian, Dian Sastrowardoyo, Vebbyna Kaunang, dan Yoris Sebastian. (ash/detikINET)


Pengamat teknologi Lucky Sebastian menambahkan, pelaku bisnis online itu harus bisa dikontak kapanpun dan di manapun. Alhasil, setiap saat, penjual harus punya akses terhadap lapak digitalnya.

“Artinya, keberadaan ponsel itu sangat penting bagi pebisnis online. Dengan ponsel, kita bisa menjawab berbagai hal yang ditanyakan calon pembeli dengan cepat,” ujar pentolan komunitas IT Gadtorade ini.

Sektor kamera juga dianggap jadi fitur penting bagi pebisnis online. Lucky menyarankan, jangan pernah memposting foto dagangan yang hasilnya jelek untuk dipromosikan.

“Ponsel ini sudah seperti komputer kita yang bisa dibawa ke mana-mana. Untuk mengedit foto dagangan pun sekarang langsung lewat ponsel, gak lagi pakai Photoshop di komputer,” lanjutnya.

Kembali ke buku ‘5W1H Jurus-jurus Memulai Bisnis Online’ karya Yoris Sebastian. Ini merupakan hasil kolaborasi Yoris dengan Samsung Indonesia. Buku yang terdiri dari 144 halaman ini merupakan kumpulan pengalaman Yoris selama 8 tahun dalam menyampaikan materi seminar dan workshop.

“Toko online perkembangannya sudah luar biasa di Indonesia. Dulu, kalau mau belanja harus pegang barangnya dulu. Sekarang tinggal pegang ponsel dan belanja di situ (ponsel-red.),” kata Vebbyna Kaunang, Marketing Director IT & Mobile Samsung Electronic Indonesia

“Jadi Samsung merasa ini hal menarik untuk kita support, khususnya bagi pengguna device. Setelah berbicara dengan Yoris akhirnya tercetus untuk membuat buku,” pungkasnya.

(ash/fyk)
Berita Terkait