Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Transaksi e-Commerce Indonesia akan Tembus USD 135 Miliar

Transaksi e-Commerce Indonesia akan Tembus USD 135 Miliar


Adi Fida Rahman - detikInet

Menkominfo Rudiantara (detikinet)
Jakarta -

Perkembangan e-commerce di Indonesia terus berkembang dan akan makin meningkat seiring tersedianya jaringan 4G. Pemerintah bahkan berani memprediksi transaksi e-commerce pada 2020 akan meningkat 10 kali lipat dari tahun ini.

Hal tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara saat memberikan keynote di acara peluncuran XL Digibiz, di gedung Smesco, Jakarta (2/12/2015). Dikatakannya tahun 2014, jumlah transaksi e-commerce mencapai USD 12 miliar. Diprediksi pada 2020, akan meningkat 10 kali menjadi USD 135 miliar.

Dipaparkan Menkominfo, banyak usaha kecil memulai bisnisnya dengan memanfaatkan broadcast message dan posting di media sosial. Melihat hal tersebut pemerintah berupaya untuk meningkatkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah tengah menghadirkan layanan broadband di seluruh wilayah di Indonesia," ujar pria yang kerap disapa Chief RA ini.

Dijelaskannya, ada tiga elemen dalam membangun layanan internet di Indonesia, yakni ketersediaan jaringan 4G, perangkat pendukung dan aplikasi. Saat ini, kata Chief RA, proses refarming di 1.800 MHz telah rampung. Sehingga semua operator berlomba menawarkan layanan internet cepat 4G.

"Sekarang mau dagang produk biar menarik pakai video. Dengan 4G, upload lebih cepat, buffering makin lancar," ujarnya.

Agar pemanfaatan jaringan generasi keempat lebih maksimal, pemerintah juga berupaya mendorong kehadiran ponsel 4G LTE yang terjangkau. "Saat ini kami mendorong vendor ponsel menghadirkan ponsel 4G Rp 1 jutaan. Semoga dalam lima tahun ke depan, mereka bisa merilis ponsel 4G seharaga Rp 500 ribuan," terang Menkominfo.

Rudiantara pun berharap makin banyak aplikasi dagang yang dikembangkan developer lokal. Menurutnya akan percuma bila ada jaringan dan perangkat tidak ditunjang dengan adanya aplikasi. "Jika ekosistem ini (jaringan, perangkat dan aplikasi) berjalan, industri kita akan hidup," ujarnya.

Lebih lanjut pria berkacamata ini mengatakan pemerintah serius akan menata bisnis e-commerce dengan membuat road map. Dalam road map tersebut, pemerintah membagi menjadi tiga jenis yakni startup, UKM dan perusahaan yang sudah establish. Selain itu akan turut membahas pendanaan dan berpajakan.

"Bila dikenakan PPN akan merepotkan pelaku e-commerce. Mungkin akan diberlakukan flat seperti di pasar saham,' ujarnya.

Saat disinggung kapan roadmap ini selesai, Rudiantara mengatakan proses penggodokan di Kominfo sudah selesai dan akan dibahas dengan pihak lain yang terkait. "Sudah ditandatangai, akan dirapatkan, cuma saya lupa tanggalnya," pungkasnya.

(afr/fyk)







Hide Ads