Balas dendam setelah diserang teroris secara simultan dan menimbulkan ratusan warganya tewas, Prancis langsung mengerahkan jet tempur untuk menggempur wilayah kekuasaan ISIS yang diduga dalang serangan itu. Prancis juga mengirim kapal induknya, Charles de Gaulle.
Charles de Gaulle telah bertolak dari Prancis menuju Mediterania untuk mendukung operasi menghancurkan ISIS. Kapal seberat 42.500 ton ini, yang namanya sama dengan pahlawan nasional Prancis, adalah kapal induk terbesar di Eropa barat dan menjadi lambang supremasi Angkatan Laut Prancis. Seperti apa kemampuannya?
Charles de Gaulle memakai tenaga nuklir yang refueling setiap tujuh tahun. Memang kalah dari kapal induk Amerika Serikat yang hanya perlu refueling setiap 50 tahun. Tapi perlu dicatat kalau Charles de Gaulle adalah satu satunya kapal bertenaga nuklir yang tak dioperasikan AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapal induk Charles de Gaulle termasuk tipe CATOBAR atau Catapult Assisted Take-Off Barrier Assisted Recovery. Sistem tersebut memungkinkan pesawat lepas landas dengan ditarik menggunakan ketapel uap yang tertanam pada dek kapal.
Tidak mudah menciptakan kapal induk yang memiliki kemampuan melontarkan pesawat menggunakan ketapel uap, selain sulit secara teknis, harga perawatan kapal CATOBAR terhitung sangat mahal. Tercatat hanya kapal induk kelas Nimitz milik Amerika Serikat, NAe São Paulo milik Brasil dan Charles de Gaulle yang menggunakan teknik itu.
Angkatan Laut Prancis mulai mengoperasikan Charles de Gaulle sejak tahun 2001. Beberapa kali ia kena masalah. Beberapa saat setelah peluncurannya, kapal ini harus diperbaiki karena inspektor mengukur tingkat radioaktif terlalu tinggi di dalam kapal.
Kapal ini juga pernah bermasalah soal sistem pendorongnya yang memerlukan perbaikan kompleks dan akhirnya berujung pada menurunnya kecepatan Charles de Gaulle dari 27 knot menjadi sekitar 24 knot.

Terlepas dari permasalahan itu, Charles de Gaulle tetap dinilai kapal induk yang superior dan mampu menghantam musuh dengan telak jika dioperasikan secara full power. Saat bertolak menuju basis ISIS, ia membawa 26 jet tempur.
Dalam perjalanannya, Charles de Gaulle didukung oleh kapal frigat, kapal selam dan kapal suplai. Ada juga bantuan dari Inggris. Negara Kerajaan itu mengirim HMS Defender, kapal perang Type 45 yang dibekali persenjataan canggih.
“Kapal perang HMS Defender dari Angkatan Laut Inggris akan mendukung Charles de Gaulle ketika dioperasikan untuk menghantam ISIS. Kapal ini akan menyediakan perlindungan udara bagi Charles de Gaulle," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Inggris yang detikINET kutip dari Guardian.
Inggris sendiri saat ini tidak punya kapal induk besar. Tapi tidak lama lagi mereka akan mengoperasikan dua kapal induk canggih yang sekarang sedang dalam masa pembuatan yaitu HMS Queen Elizabeth dan HMS Prince of Wales. (fyk/ash)