Hal tersebut ditegaskan President Baidu Zhang Ya-Qin kala berbincang dengan sejumlah media di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (15/10/2015). Dikatakanya, Baidu akan lebih fokus pada pengembang software ketimbang bermain di hardware.
Zhang mengakui dunia teknologi menawarkan kesempatan besar. Namun ketika akan memasuki suatu bisnis, pertama harus menanyakan pada diri sendiri. "Apa pembeda dengan lainnya dan apa yang terbaik dari kita," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal yang kedua yang diperhatikan, apakah langkah tersebut memang sangat dibutuhkan oleh perusahaannya.
"Apakah dengan tidak terjun ke bisnis harware, kami dapat bertahan dan tetap hidup? Jawabannya iya, selama ini kami bisa mendapat keuntungan dari software. Jadi kami tidak mau ke sana (bisnis hardware)," jelasnya.
Zhang melanjutkan untuk masuk ke bisnis hardware butuh keahlian lain. Meski baidu memiliki lebih dari 20 ribu orang di bidang riset dan pengembangan. Tapi semuanya terfokus pada pembuatan software dan pengembangan teknologi.
Namun demikian, keputusan ini bukan berati selamanya. Bisa jadi Baidu akhirnya nyemplung ke bisnis hardware dan membuat ponsel. "Mungkin ketika ada presiden baru, keputusan itu berubah," pungkasnya.
(ash/ash)