Barangkali banyak yang iri dengan pasangan ini, Chanel Cartell dan Stevo Dirnberger. Lewat akun Instagram, mereka kerap memamerkan foto sedang keliling dunia. Tapi petualangan mereka ternyata tidak seindah seperti yang terlihat di dunia maya.
Chanel dan Stevo berasal dari Johannesburg, Afrika Selatan. Enam bulan lalu, keduanya meninggalkan pekerjaan mapan di bidang periklanan dengan satu tujuan, keliling dunia. Tapi ternyata modal mereka terbatas dan harus bekerja apa saja untuk membiayai perjalanan.
"Dari kemewahan yang kami tinggalkan di Johanesburg, kami sekarang berada di sisi sebaliknya. Kami membersihkan toilet, mengambil kotoran anjing dan tukang sekop batu. Sungguh pekerjaan berat dan kotor," kata mereka dalam blog.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di blog atau Instagram, sepertinya kami sedang bersenang-senang. Memang apa yang kami jalani mengagumkan. Tapi tidak semua hal menyenangkan. Sepertinya kami sudah membersihkan 135 toilet, mengangkut 250 kilo kotoran sapi, 2 ton batu dan banyak lagi," tambah mereka.
Mereka rela melakukan pekerjaan itu demi imbalan penginapan atau makanan. Mereka juga mengisahkan kadang terpaksa makan seadanya demi penghematan dan mencapai misi keliling dunia.

"Jangan sampai foto-foto indah itu menipumu. Kami tidak berada dalam kondisi paling sehat. Kami hanya makan cracker dengan selai di kebanyakan hari, hanya tidur 5 jam sehari dan membawa tas besar kami untuk mencoba menemukan penginapan," kisah mereka.
Anggaran perjalanan Chanel dan Stevo memang tidak sangat besar. Untuk bepergian dari satu kota ke kota lain, mereka kadang rela berdesakan di bus.
Pasangan ini cukup populer di Instagram, di mana ada sekitar 70 ribu follower yang ingin mengikuti perjalanan mereka. Saat ini, mereka tengah berpetualang di Italia.
Tapi walau banyak tantangan menghadang, Chanel dan Stevo mengaku tetap menikmati perjalanan dan tak ingin terhenti di tengah jalan. "Gaya hidup yang gila ini membuat kami menikmati kebebasan mengeksplorasi hutan di Swedia, Nordic, Italia dan kota-kota kosmopolitan," kata mereka.
"Meskipun kami tahu ini memang tak mudah, kami belajar dengan cepat bahwa petualangan ini bukan untuk orang yang berhati lemah dan kami harus belajar dan beradaptasi pada apapun yang muncul di depan kami," saran keduanya.
(fyk/ash)