Profesi tukang ojek kini juga menjadi incaran pekerja wanita. Fenomena ini terlihat dalam rekrutmen besar-besaran yang sedang diadakan Go-Jek.
Meski tetap didominasi kaum pria, tak sedikit di antara para pelamar driver Go-Jek terlihat wanita. Beberapa di antaranya banyak juga yang masih belia.
"Tuh lihat mbak, sekarang orang gak gengsi sama ojek. Banyak yang orang kantoran juga. Cewek-cewek juga tuh yang itu pada ngelamar tadi," kata Boni, salah satu pelamar yang mengobrol dengan detikINET sambil menunjuk beberapa wanita di antrean.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelumnya penghasilan saya Rp 2,7 juta. Ikutan Go-Jek dengar dari yang udah gabung katanya tiga minggu bisa Rp 6 juta. Tertarik lah," ujarnya.
Menariknya, dia melamar Go-Jek bersama dengan pacarnya yang sama-sama berprofesi sebagai sales makanan. "Rencananya, pendapatan dari Go-Jek mau ditabung untuk buka usaha sendiri sama modal menikah," ujar wanita yang berdomisili di Depok ini.
Dari sisi Go-Jek sendiri, bergabungnya lebih banyak driver termasuk para pelamar wanita, akan menambah kapasitas untuk memenuhi kebutuhan para pengguna.
Dikatakan CEO Gojek Nadiem Makarim, saat ini Go-Jek sudah menghidupi 30 ribu rumah tangga dan tentunya diharapkan akan bertambah dengan adanya perekrutan ini.
"Kalau Anda perhatikan di minggu-minggu kemarin itu sulit dapat Go-Jek? Itu karena memang terbatas drivernya makanya kita mau tambah," paparnya.
(rns/fyk)