Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Catatan dari Seattle
Semangat Membara Ribuan 'Bill Gates' Masa Depan
Catatan dari Seattle

Semangat Membara Ribuan 'Bill Gates' Masa Depan


Rachmatunnisa - detikInet

Seattle - Sejak dimulai pada tahun 2003, Imagine Cup terus tumbuh menjadi ajang kompetisi inovasi di bidang teknologi berskala besar. Ribuan anak muda dari seluruh penjuru dunia punya kesempatan yang sama untuk menjadi 'Bill Gates' berikutnya.

"Ketika Bill dan Paul mulai mendirikan Microsoft saat kuliah, mereka sangat berbakat dan tidak kenal takut. Kami melihat semangat itu setiap harinya pada para pelajar yang belajar coding dan berkompetisi d Imagine Cup," kata Steven Guggenheimer, Corporate Vice President, Developer Experience & Evangelism & Chief Evangelist Microsoft.

Bill dan Paul yang dibicarakan Guggs, demikian sapaan akrab Steven Guggenheimer, tak lain adalah duo pendiri Microsoft Bill Gates dan Paul Allen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengingat sejarah bahwa perusahaan ini didirikan oleh pelajar, Microsoft pun meyakini kekuatan anak muda yang terkoneksi dengan teknologi, bisa bermimpi besar dan membuat kontribusi pada dunia sekitar mereka.

Mencari Terbaik di antara yang Terbaik

Pada 31 Juli 2015, puncak acara Imagine Cup 2015 mengumumkan tim pelajar brilian eFitFashion dari Brasil sebagai yang terbaik di antara yang terbaik.

Mereka keluar sebagai pemenang Imagine Cup 2015 setelah melalui kompetisi sangat ketat, bersaing dengan ribuan pelajar dari berbagai dunia. Ide membuat software jahit baju online mencuri perhatian juri Imagine Cup.

Tak dapat menahan kegembiraan, mereka berteriak dan saling berpelukan. CEO Microsoft Satya Nadella menyerahkan piala kemenangan pada tim negeri Samba ini di hadapan lebih dari 5.000 hadirin yang memadati Washington State Convention Center.



Sisi lain dari Imagine Cup, kompetisi ini mengajarkan semua peserta bersikap sportif dan bermental pemenang. Sangat menyenangkan melihat para pelajar dari berbagai negara ini berangkulan.

Yang kalah tidak berkecil hati. Mereka menghampiri tim pemenang memberikan selamat. Tampak di raut wajah rasa ikut bangga dengan prestasi si pemenang.

Tak heran, mengingat selama kompetisi Imagine Cup, mereka sudah saling mengenal dan berteman. Kemenangan lawan diakui sebagai kepantasan. Bisa jadi ada rasa iri di antara tim yang tidak juara. Namun iri dalam arti positif, yakni pemicu untuk mau belajar meniru yang sukses.

Catatan lain, pada dasarnya seluruh 33 tim dari 33 negara yang mengikuti kompetisi Imagine Cup 2015 adalah pemenang. Sebelum bertanding di tingkat dunia, mereka sebelumnya adalah pemenang di negara masing-masing, tak terkecuali tim Alix dari UNIKOM Bandung yang mewakili Indonesia.



"Kalian semua merepresentasikan hasrat untuk memimpikan hal tak mungkin menjadi mungkin. Saya ingin kalian selalu memelihara mimpi tersebut," kata CEO Microsoft Satya Nadella memberikan semangat kepada seluruh peserta di panggung Imagine Cup 2015.

"Apa yang sudah kalian mulai di kompetisi ini mulai tumbuh karena keinginan, mimpi dan kemampuan kalian untuk maju dan belajar. Sangat membanggakan bisa melihat semua inovasi yang ditampilkan hari ini," sambungnya.



Membuka Kesempatan

Imagine Cup juga jadi salah satu cara Microsoft untuk mendukung pengembangan aplikasi paltform Windows dan komunitasnya. Ajang kompetisi berskala global ini boleh dibilang menjadi sarang developer platform Windows.

"Saya rasa kita melihat generasi para developer, pelajar, inovator dan startup entepreneur. Mereka adalah generasi developer selanjutnya," kata Senior Director Developer Audience Strategy Microsoft, Victoria Grady.

Dikatakan Victoria, Microsoft sangat gembira bisa membuka seluas-luasnya kesempatan bagi anak-anak muda di seluruh dunia untuk membangun keahlian mereka. Hal ini seolah menjadi candu yang membuat Microsoft setiap tahunnya dengan gembira mengumpulkan para pelajar kreatif dan inovatif di suatu tempat melalui Imagine Cup.

Meski demikian, dikatakannya bahwa menjadikan Imagine Cup sebagai tambang untuk menghasilkan aplikasi untuk Windows Store bukanlah tujuan utama Microsoft.

"Itu bukan poin dari filosofi program ini. Microsoft lebih fokus membuka kesempatan bagi mereka membangun keahlian untuk kesuksesan jangka panjang mereka. Kami ikut bangga melihat mereka punya banyak kesempatan dan menghadirkan ide inovatifnya ke pasar," tegasnya.

Dengan dinobatkannya Brasil sebagai pemenang, berakhir pula rangkaian acara Imagine Cup 2015. Dan dengan demikian pula, Microsoft langsung bersiap untuk Imagine Cup musim 2016.

Bagi yang punya ide inovatif di bidang teknologi, Microsoft mengundang kalian agar jangan ragu untuk mencari tahu bagaimana mengikuti event bergengsi ini melalui website Imagine Cup. Siapa tahu kalian salah satu di antara 'Bill Gates' berikutnya yang dicari!



(ash/ash)





Hide Ads