Bos perusahaan startup teknologi yang satu ini memang baik, ia menaikkan gaji semua karyawannya sehingga mereka sejahtera. Tapi belakangan, inisiatif itu malah membuatnya ketiban sial.
Beberapa waktu lalu, Dan Price selaku CEO Gravity Payments, perusahaan layanan pemrosesan pembayaran kartu kredit dan debit serta e commerce untuk pebisnis, bikin berita dengan mendeklarasikan bahwa 120 karyawannya akan mendapat gaji minimum USD 70 ribu per tahun. Bahkan untuk ukuran Amerika Serikat, gaji itu termasuk tinggi.
Dan Price juga menurunkan gajinya sendiri untuk mendukung inisiatif tersebut. Awalnya, semua karyawan girang bukan kepalang. Tapi belakangan, Dan malah mengalami nasib sial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia menaikkan gaji orang-orang yang skillnya kurang untuk melakukan pekerjaan dan mereka yang bekerja keras tidak dinaikkan gajinya dengan cukup," kata Maisey McMaster, mantan manager keuangan Gravity Payments yang dikutip detikINET dari DailyMail, Senin (3/8/2015).
"Hal itu sungguh menyakitkan. Bukan hanya soal diriku, tapi juga setiap orang di perusahaan," tambah dia.
Beberapa klien perusahaan juga pergi karena takut kenaikan gaji signifikan itu membuat ongkos meningkat. Tapi semua cobaan itu tak membuat Dan menyerah melaksanakan niatnya. Bahkan untuk menambah pendapatan, dia kini menyewakan rumahnya.
"Aku tetap bekerja keras untuk membuatnya terwujud. Tapi memang aku belum pernah menghasilkan uang begitu sedikit seperti saat ini, sejak umurku masih 20-an tahun," kata Dan.
Masalah tak sampai di situ. Belum lama ini, Lucas Price, saudara sekandung Dan menggugatnya ke pengadilan. Soalnya, Dan dianggap melanggar kewajibannya sebagai pemegang saham minoritas, dengan memasang gaji terlalu tinggi untuk dirinya sendiri.
Dan menolak tudingan itu dan berharap segera damai dengan saudaranya. "Aku menyesali pertikaian dengan saudara yang kukasihi ini dan berharap segera menyelesaikannya," tutur Dan.
Gravity Payments sendiri didirikan dua bersaudara itu saat kuliah di Seattle Pacific University. Saat ini, startup teknologi itu memiliki sekitar 12 ribu klien di seluruh Amerika Serikat.
(fyk/asj)