Para remaja putri yang sering berkenalan dengan lawan jenis lewat media sosial seperti Facebook harus semakin berhati-hati. Sebab tak jarang si kenalan akan habis-habisan memanfaatkan si gadis, bahkan dengan pelet sekalipun!
Dugaan penggunaan pelet ini setidaknya terungkap dalam dua kasus penculikan remaja putri oleh pria dewasa kenalan di Facebook yang berhasil dikuak polisi.
Kasus pertama terjadi di Sukabumi, Jawa Barat. Elan Hermawan (24) alias Yuda alias Olan membawa kabur Siti Sarah (19) siswi yang baru lulus kelas 3 Madrasah Aliyah. Siti Sarah adalah warga Kampung Batuasih RT 02 RW 016, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat diamankan, korban ada bersama pelaku. Sejak ramai di media keduanya diduga bersembunyi di tempat tersebut. Informasi awal kita peroleh dari ketua pemuda setempat, jika orang yang selama ini kita cari berada di sana," ujar Kanit Reskrim Polsek Cibadak AKP Deni Irwansyah kepada detikcom.
Elan yang kini menghuni ruang tahanan Mapolsek Cibadak di Sukabumi mengaku tinggal bersama kakak ibunya (uwa) selama bersama korban. Nah, di sinilah Elan memakai pelet. Dia mengguna-gunai korban sehingga dia berani melakukan perbuatan tak senonoh.
Kini Sarah telah kembali kepada orangtuanya. Tapi akibat pelet Elan, dia malah tidak mengenal orangtuanya. Sarah baru sadar setelah dirukyah oleh kiai. Setelah sadar, Sarah bercerita bahwa dia pernah disodori menyan yang dibakar untuk dihisap dan dimandikan dengan 7 air sumur oleh pelaku.
Kasus serupa menimpa Zahra Nur Afifah (16), siswi SMA Muhammadiyah, Purbalingga, Jateng, yang dibawa kabur kenalannya di Facebook bernama Wawan Riyansyah alias Andrew Kristian Yohanes (20). Ayah Zahra melaporkan kehilangan anaknya sejak 15 Mei 2015. Setelah dicari, Wawan ditangkap pada Sabtu 27 Juni 2015.
Selama pelarian, Zahra diduga diguna-guna oleh pelaku. Dia seperti orang linglung atau orang yang dihipnotis. Zahra juga ketakutan karena diancam dibunuh.
βSelama di pelarian Zahra nggak berani omong. Dia seolah nggak bisa berucap apa-apa. Kayak dihipnotis, dan orang-orang juga nggak pada sadar ada Zahra,β cerita ayah Zahra, Arif.
Zahra dibawa pergi Wawan dari Purbalingga ke Purwokerto, kemudian ke Yogya, Surabaya, Malang, Pasuruan, Solo, hingga ke Bandung. Selama pelarian, Wawan bekerja serabutan mulai dari tukang cuci mobil sampai di tempat bakso.
βAnak saya tidur di emperan toko, di taman, kadang di masjid atau musala,β kata Arif.
Polisi sekarang sedang mendalami kemungkinan ada tidaknya korban Wawan yang lain, sebab dia memiliki banyak teman perempuan dan selalu tebar pesona.
Jadi para gadis, selalulah waspada terhadap rayuan playboy Facebook.
(jsn/ash)