Kota Banda Aceh punya konsep Islamic Smart City. Pemanfaatan ICT pun dimaksimalkan di segala bidang. Jadi tak mengherankan bila Kota Serambi Mekah ini punya database pepohonan. Pusat data tersebut berisikan informasi jenis, dimensi, jumlah dan koordinat pepohonan melalui sistem GPS.
"Karena banyak pohon di Banda Aceh, kami membuat database perpohonan. Ini untuk mengontrol penebangan pohon serta menjadi acuan dasar penanaman pohon dan konservasi lingkungan," ujar Walikota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal dalam forum Perkotaan Transformasi pada 8 Juni lalu.
Dengan dukungan ICT, Pemkot Banda Aceh turut membangun sistem informasi kependudukan. Data pendudukan dibuat online sehingga informasi di dalamnya ter-update setiap jam. Selain itu, pihak Pemkot dapat membuat arsip digital kependudukan. Tak hanya memudahkan pencarian, namun juga mengamankan data kependudukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, warga pun dapat dengan mudah melakukan berbagai pengaduaan ke Pemkot Banda Aceh. Mereka dapat memanfaatkan aplikasi pengaduan masyarakat berbasis web dan SMS. "Segala pengaduan yang masuk akan langsung terforward ke ponsel Walikota, Wakil Walikota dan Sekertaris Daerah," imbuh Illiza.
Selain berorientasi pada pelayanan publik, pemanfaatan ICT turut difokuskan sektor kesehatan masyarakat. Pemkot Banda Aceh telah membuat Open Puskesmas untuk memudahkan masyarakat mengakses segala informasi tentang layanan kesehatan.
Illiza memaparkan ada empat bentuk informasi yang wajib tersedia dan diumumkan Puskesmas, yakni informasi yang berkaitan dengan badan publik, kegiatan dan kinerja, informasi keuangan, serta informasi yang diatur dalam undang-undang.
βNantinya masyarakat bisa mengakses semua informasi yang ada di Puskesmas, terkecuali informasi tertentu seperti medical record pasien,β katanya.
Pemkot Banda Aceh turut pula membuat Sistem Informasi Puskesmas (SimPus). Kehadiran SimPus ini guna mendukung kelancaran operasional pelayanan puskesmas karena semua berbasis komputerisasi. Selain itu bersama PT Telkom Indonesia membuat e-Health yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan.
βIni sebagai bagian untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan publik yang transparan, akuntabel, responsif dan inklusif di Kota Banda Aceh,β pungkas Illiza.
(ash/ash)