Ketika membicarakan Facebook, nama Eduardo Saverin mungkin kurang dikenal ketimbang Mark Zuckerberg. Meski demikian, di usia muda, Saverin ikut menorehkan sejarah dalam bidang teknologi dan jejaring sosial.
Saverin tercatat sebagai salah satu pendiri Facebook, selain Mark Zuckerberg dan tiga jenius lainnya -- Andrew McCollum, Dustin Moskovitz dan Chris Hughes. Kelahiran Brasil 1982 ini adalah teman akrab Zuckerberg di masa kuliah. Belakangan namanya pun mencuat setelah dikabarkan bakal menikahi Elaine Andriejanssen, wanita Indonesia keturunan China yang tinggal di Singapura.
Sosok Saverin sendiri lebih dikenal sebagai pemuda tampan dengan gaya hidup flamboyan. Dia memang lahir dari keluarga kaya. Ayahnya Roberto Saverin, menjadi konglomerat karena sukses menjalankan berbagai bisnis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak kecil, Saverin sudah dikenal sebagai bocah cerdas. Tengok saja hobinya bermain catur. Berdasarkan informasi International Chess Magzine, Saverin tercatat mengalahkan seorang grandmaster catur di usia 13 tahun.
Beranjak dewasa, Saverin di Harvard University, mengambil jurusan studi ekonomi. Dia terpilih menjadi presiden organisasi Harvard Investment Association dan lulus di 2006 dengan hasil baik.
Di kampus ini juga dirinya bertemu dengan Mark Zuckerberg. Pertemuan tersebut tercatat dalam sejarah karena melahirkan Facebook, jejaring sosial yang mengubah dunia.
Saverin sepertinya mewarisi kepintaran ayahnya dalam berbisnis. Tak salah jika Zuckerberg menyerahinya tugas untuk pengembangan Facebook dari segi bisnis, bidang yang sangat dikuasainya. Saat awal berdirinya, Facebook mendapat suntikan dana berkat kegigihan Saverin meyakinkan investor.
Sibuk Menjadi Investor
Hubungan kerjanya dengan Zuckerberg tak berjalan mulus. Perkembangan bisnis yang ditangani oleh Eduardo berjalan lambat jika dibandingkan dengan perkembangan dari sisi teknis yang ditangani Zuckerberg.
Setelah berkenalan dengan pendiri Napster Sean Parker, Zuckerberg mendapatkan tawaran dari berbagai investor besar Silicon Valley. Menurut berbagai sumber, kala itu suasana menjadi tegang karena Eduardo kecewa Zuckerberg menjalin kesepakatan dengan investor tanpa dirinya.
Dia kemudian membekukan akun bank perusahaan Facebook sehingga membuat Zuckerberg marah besar dan hampir menghapus semua saham Saverin di Facebook. Setelah beberapa kali sesi pengadilan, Saverin berhasil memenangkan 4-5% saham Facebook yang bernilai sekitar USD 5 Miliar.
Namun masa lalu itu dikatakan Saverin tidak mengubah hubungan baiknya dengan Zuckerberg. Dalam berbagai kesempatan, Saverin sering mengatakan dia tidak marah terhadap Zuckerberg.
Kenyataannya, dia dan Zuckerberg masih berteman. Saverin merasa bangga bisa melihat temannya Zuckerberg berperan dalam mengubah dunia dengan Facebook dan dia ikut menjadi bagian dari sejarah jejaring sosial tersebut. Saverin bahkan memberikan selamat ketika Facebook berhasil melakukan Initial Public Offering.
Saat ini Saverin lebih suka bekerja di belakang layar. Pria yang kini menjadi warga negara Singapura ini sibuk berbisnis dan menjadi investor sejumlah startup. Dalam waktu dekat, dia akan melepas masa lajangnya dengan menggelar resepsi mewah di Paris, Prancis dengan mempersunting Elaine Andriejanssen, wanita Indonesia keturunan China yang tinggal di Singapura.
(rns/ash)