Untuk membuat sebuah game yang menarik, kata Guntur, para developer harus memperhatikan beberapa hal. Pertama, game harus bersifat affordance. Artinya harus terkait hal-hal umum atau mudah dipahami.
Pria asal Jogja ini lalu mencontohkan game Angry Bird. Permainan besutan Rovio ini menggunakan alat yang diketahui semua orang dan dipahami cara kerjanya, yakni ketapel.
"Jadi jangan karena ingin menawarkan game baru, membuat kita lupa untuk men-drive suatu yang mudah dipahami orang," ujarnya.
Hal kedua yang harus dipahami adalah core game yang dibuat mengkilap. Artinya, memperhatikan aturan utama dan interaksi dari game. Selanjutnya membuat gameplay loop yang menantang dan menarik.
Β "Minecraft itu sederhana. Tapi mikirnya cukup jauh, makanya banyak yang main sampai sekarang, ujar Guntur.
Lalu membuat tingkatan kesulitan yang adaptif. Dikatakan Guntur, dalam membuat tantangan harus melihat skill yang dipunyai pemain. Baiknya dibuat flow channel atau naik turun.
"Ketika skill menaik, tapi tantangan tidak meningkat. Maka pemain akan bosan. Begitu juga sebaliknya, ketika tantangan semakin meningkat, tapi skill tak naik pemain akan merasa kesusahan akhirnya menyerah tidak main lagi," katanya.
Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah soal feedback. Sebisa mungkin, kata Guntur, feedback dibuat menarik. Hal ini akan makin memanjakan para pemain. Ia mencontohkan game Fruit Ninja. Permainan tersebut memberikan tambahan feedback berupa animasi menarik.
(asj/asj)