Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Cari Sinyal, Warga Perbatasan Harus ke Dataran Tinggi

Cari Sinyal, Warga Perbatasan Harus ke Dataran Tinggi


- detikInet

Asbi (nisa/inet)
Sebatik -

Ketika akan menelepon, Asbi harus mencari-cari sinyal seluler agar komunikasi tidak putus-putus. Sangat merepotkan, warga Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) ini minimal harus berjalan beberapa meter untuk bisa menelepon.

"Kalau menelepon harus ke sana, ke jalan, baru bisa kedengaran suaranya," kata Asbi sambil menunjuk ke arah jalan besar berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya.

Masalah ini tak hanya dialami Asbi, warga lain di sekitar permukiman dekat perbatasan dengan Malaysia mengalami hal serupa. Bahkan ada di antaranya yang harus menuju tempat lebih tinggi demi bisa menelepon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun itu adalah cerita dulu. Asbi yang saat ditemui sedang bersantai di halaman rumahnya mengatakan sinyal untuk menelepon kini jauh lebih mudah. Pasalnya, sejak 2012 Base Transceiver Station (BTS) milik Telkomsel diperbanyak di sekitar tempat tinggalnya yang merupakan wilayah perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia.

"Sekarang di dalam rumah pun sudah dapat (sinyal) dan bisa (menelepon)," terangnya.

Tentu saja kemudahan ini sangat membantunya. Berprofesi sebagai sopir, Asbi kini lebih mudah dihubungi para pelanggannya. Tinggal menunggu panggilan saja yang dilakukannya, baru kemudian bergerak. Tak seperti dulu yang harus mencari-cari penumpang yang belum pasti.

"Sekarang jadi kalau ada yang perlu tinggal telepon dan saya jemput. Tidak perlu menunggu lama-lama," kata Asbi.

Meski mudah mengisi ulang pulsa, Asbi mengaku masih kesulitan untuk pelayanan. Kendala ditemuinya ketika SIM card-nya rusak.

"Saya mau ganti kartunya, tapi nomornya tetap yang ini bagaimana caranya? Saya mau tetap pakai nomor ini karena sudah banyak pelanggan tahu nomor saya yang ini," keluhnya.

Padahal sebagai pelanggan operator yang identik dengan warna merah tersebut, Asbi berhak mendapat pelayanan ganti SIM card secara cuma-cuma. Sayangnya untuk itu Asbi harus mengunjungi Grapari Telkomsel yang jaraknya cukup jauh dari tempatnya tinggal.

Sementara Grapari Mobile, layanan pelanggan Telkomsel yang berpindah-pindah menggunakan mobil, belum sampai ke daerahnya. Maka, ini pun menjadi sedikit PR bagi Telkomsel untuk memenuhi pelayanan pelanggannya yang tinggal di daerah perbatasan.

(rns/fyk)







Hide Ads