Memperkuat sinyal di daerah perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia, Telkomsel berencana menambah Base Transceiver Station (BTS) di Kalimantan Utara (Kaltara). BTS ini akan ditempatkan di sekitar Sebatik, Kabupaten Nunukan.
"Kami akan tambah 10 BTS, 5 BTS 2G dan 5 BTS 3G. Ditargetkan 17 Agustus sudah on, posisi sinyal kita maksimum di Sebatik," kata Direktur Sales Telkomsel Mas'ud Khamid saat mengunjungi perbatasan Sebatik, Senin (11/5/2015).
Penambahan BTS ini adalah tindak lanjut Telkomsel menanggapi laporan masyarakat sekitar soal hambatan sinyal komunikasi. Komandan Rayon Militer (Danramil) Sebatik Kapten CHB A.M. Sudirman yang ikut dalam pengecekan sinyal di perbatasan mengatakan masih ada daerah yang belum tercover jaringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mas'ud membenarkan apa yang dikatakan Sudirman sehingga berupaya mengebut penambahan 10 BTS. Dikatakannya, saat ini Telkomsel punya 54 BTS di wilayah tersebut. Sebanyak 20 BTS di Sebatik, sementara di Nunukan 34 BTS.
"Perbatasan kita kan panjang. Yang di daerah lebih terpencil itu blankspot atau sinyal lemah kita harus perkuat. Kita ingin memastikan para tentara angkatan darat dan laut yang bertugas serta warga sekitar terlayani dengan baik," terang Mas'ud.
Berulangkali disampaikannya, jika membicarakan wilayah perbatasan, Telkomsel tidak mempertimbangkan untung rugi. Padahal seperti diketahui, nilai investasi dan maintenance BTS lebih besar ketimbang keuntungan yang didapat.
"Kami tetap berbisnis, tapi ingin buat agar ekonomi tumbuh. Dengan bantuan telekomunikasi, informasi mengalir di sana mendukung aktivitas masyarakat. Sebagai bagian dari perusahaan milik RI kita tentu ingin melayani seluruh warga Indonesia di luar maupun dalam negeri. Berbicara soal ini, lebih penting bagi kami adalah ikut menjaga kedaulatan," tegasnya.
Sebagai operator yang mengklaim diri paling 'Merah Putih', upaya ikut mendirikan kedaulatan dari sisi telekomunikasi menurutnya adalah hal yang tak bisa ditawar.
"Kalau telekomunikasi kita kuat, data-data kita kuasai. Karena kalau komunikasi kita dikuasai asing, profil pelanggan dan data akan dibaca dan lari ke luar negeri. Sehingga kita berharap masyarakat di perbatasan memanfaatkan sinyal Telkomsel," sambungnya.
Telkomsel saat ini memiliki 90.000 BTS. Sebanyak 215 di antaranya 'memagari' wilayah terdepan Indonesia atau disebar di daerah perbatasan. Di akhir tahun ini, Telkomsel menargetkan jumlah BTS-nya mencapai 100 ribu.
(rns/asj)