"WiFi sekarang kita pasang di berbagai tempat termasuk di pesantren. Sehingga santri-santri itu bisa mengakses referensi kitab-kitab melalui internet," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, saat berbincang di rumah dinasnya, di kompleks pendopo Kabupaten Banyuwangi.
Dikatakannya, ini adalah bagian dari upaya digitalisasi pesantren. Akses WiFi di lingkungan pesantren juga dimanfaatkan untuk mengajarkan santri berbagai pelatihan, termasuk di antaranya membuat bisnis berbasis online.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan banyak referensi kitab kuning itu, santri harus buka di buku besar. Kalau download di sebuah program begitu, besok-besok santri kalau ngaji tinggal bawa iPad saja. Kitabnya ada di situ semua, toh?" Anas mengungkapkan idenya.
Dikatakannya, digitalisasi kitab kuning saat ini masih dalam proses. Namun dia tidak menyebutkan kapan ide kitab kuning bisa diakses dari gadget dapat segera diwujudkan.
Anas berharap, upaya digitalisasi pesantren bisa memunculkan sumber daya manusia unggul dari kalangan pesantren, terutama berkaitan dengan teknologi. Sehingga tak ada lagi santri dianggap gaptek alias gagap teknologi.
(rns/rou)