Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Netizen, Begini Cara Mudah Berantas Prostitusi Online

Netizen, Begini Cara Mudah Berantas Prostitusi Online


- detikInet

Menkominfo Rudiantara (rou/detikINET)
Jakarta - Kasus prostitusi online yang berujung kematian telah terjadi belum lama ini. Kementerian Kominfo pun tak mau kejadian semacam itu berulang. Namun untuk memberantas praktik jual beli syahwat di internet, mereka tak bisa sendirian.

Menkominfo Rudiantara pun meminta andil masyarakat, khususnya para netizen, untuk ikut memantau dan menanggulangi keberadaan akun di media sosial yang menyediakan konten asusila, dan konten tidak senonoh lainnya.

Menurutnya, karena kasus semacam ini sifatnya retail dan harus ditelaah satu satu per satu dari masing-masing akun, ia pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan flagging ke Twitter dengan kategori sensitive content.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di media sosial Twitter, cara yang bisa dilakukan dalam melaporkan ini adalah dengan mengklik kicauan yang tidak senonoh, lalu tekan 'More' dan 'Report' pada kicauan tersebut.

Kemudian di Facebook, pengguna dapat memilih opsi yang ditandai dengan logo 'β€’β€’β€’' lalu 'Report Page,' selanjutnya pilih 'I think it shouldn't be on Facebook', kemudian 'It's sexually explicit' dan klik 'Submit to Facebook for Review'.

Selain itu, menteri juga mengajak warga untuk melaporkan konten video di YouTube. Caranya, dengan memilih opsi 'More action' kemudian pilih 'Sexual content'.

Di sana terdapat beberapa kriteria konten seksual yang bisa diadukan, seperti graphic sexual activity, nudity, suggestive but without nudity, content involving minnors, dan other sexual content.

Dengan adanya laporan massal di media sosial, Kominfo berharap aksi ini bisa membuat Twitter, Facebook, YouTube, mau meninjau konten dan mengulas akun yang bersangkutan untuk ditutup.

"Sehubungan maraknya penawaran prostitusi online saya minta tolong peran serta para netizen. Sudah banyak laporan warga tentang kegiatan prostitusi yang memanfaatkan media sosial untuk berpromosi dan berkomunikasi," pungkas Rudiantara di Jakarta, Rabu (22/4/2015).

(rou/ash)





Hide Ads