Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Siapa Pembuat Robot yang Tersangkut Iklan Pelecehan TKI?

Siapa Pembuat Robot yang Tersangkut Iklan Pelecehan TKI?


Anggoro Suryo - detikInet

Jakarta -

Sebuah perusahaan asal Malaysia bernama RoboVac menggegerkan publik karena menggunakan kalimat melecehkan tenaga kerja Indonesia dalam iklannya yang mempromosikan produk buatan iRobot.

Terkait RoboVac, sangat sedikit sekali informasi yang bisa didapat terkait perusahaan ini. Yang pasti, RoboVac cuma berposisi sebagai penjual. Adapun barang yang mereka jual salah satunya adalah buatan iRobot.

Masih belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas munculnya iklan robot rumah tangga yang menghina tenaga kerja Indonesia yang beredar di Malaysia itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun jika berbicara soal iRobot Corporation, ini sejatinya merupakan perusahaan yang cukup populer asal Amerika Serikat yang didirikan di Delaware pada tahun 2000. Kini perusahaan itu berbasis di Massachusetts, Amerika Serikat.

Ada tiga orang yang berada di balik pendirian perusahaan ini, yaitu Rodney Brooks, Colin Angle dan Helen Greiner. Berbeda dengan Colin Angle dan Helen Greiner yang lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT), Rodney Brooks mendapatkan PhD-nya dari Stanford University.

Ketiganya bekerja di laboratorium artificial intelligence (AI) milik MIT saat mendirikan iRobot. Perusahaan itu sendiri kini dipimpin oleh Colin Angle sebagai CEO.

Fokus utama dari perusahaan ini membuat bermacam robot dengan fungsinya sendiri-sendiri. Antara lain adalah trio robot pembersih rumah: yaitu Roomba, Scooba, dan Braava.

Ketiganya punya fungsi yang berbeda, mulai dari penyedot debu, penyikat, serta pengepel lantai. Sepertinya ketiga produk inilah yang menjadi heboh gara-gara iklannya di Malaysia.

Dari ketiga robot itu, Roomba adalah yang berumur paling tua. iRobot merilisnya pada tahun 2002, yang dua tahun kemudian tercatat telah terjual sebanyak sejuta unit.



Selain itu ada juga robot untuk keperluan militer dan polisi, yaitu PackBot. Sekitar 2.000 unit robot ini digunakan oleh militer Amerika Serikat di Iraq dan Afghanistan, yang salah satu fungsinya adalah untuk menjinakkan bom.



PackBot juga adalah robot pertama yang masuk ke dalam pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima, Jepang, pasca gempa bumi dan tsunami Tohoku yang terjadi pada tahun 2011.

PackBot ini berawal ketika iRobot dikontrak oleh DARPA (lembaga peneliti milik Dephan AS), yang kemudian berujung pada pengembangan robot tersebut.

Hingga tahun 2012, iRobot telah menjual lebih dari 8 juta unit robot rumahan, dan lebih dari lima ribu robot untuk kepentingan keamanan dan militer.

(asj/ash)







Hide Ads