Para relawan militer North American Aerospace Defense Command (NORAD), setiap tahun terlibat dalam kesibukan ini. Berbagi kebahagiaan Natal, mereka membuat sistem pelacak Sinterklas atau Santa Tracker untuk membantu anak-anak menemukan Sinterklas.
Ada cerita menarik di balik sistem pelacak Sinterklas ini. Santa Tracker pertama kali dibuat pada 1955. Saat itu, Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) dihebohkan dengan banyaknya telepon dari anak-anak yang menanyakan keberadaan Sinterklas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukannya menuntut dan memberikan sanksi, militer AS malah melakukan tindakan yang menuai pujian. Mereka iseng menjelaskan bahwa mereka akan menggunakan 'Radar Santa' untuk mencari tahu posisi Sinterklas.
Mereka juga dengan sabar menjawab pertanyaan anak-anak, apakah kereta rusa Sinterklas akan mendatangi rumah mereka atau tidak. Anak-anak pun percaya jawaban yang diberikan, karena jawaban itu muncul dari petugas yang mengawasi langit, tempat di mana Sinterklas biasanya muncul.
Kolonel Harry Shoup, Direktur Operasi Komando Pertahanan Udara AS saat itu kemudian memberi perintah resmi agar stafnya 'melacak' perjalanan Sinterklas dari Kutub Utara ke seluruh dunia melalui sistem radar.
Seperti dikutip dari Fox 9 News, Kamis (25/12/2014), sejak itu setiap Natal sebagian staf NORAD diberi tugas melayani telepon anak-anak yang menanyakan rute perjalanan Sinterklas.
Kini, layanan melacak Sinterklas bisa diakses melalui web yang disajikan bermacam bahasa. Jelang Natal, trafik Santa Tracker yang beralamat di www.noradsanta.org selalu dibanjiri anak-anak yang antusias menantikan Sinterklas.
Mereka juga mengikuti akun social media NORAD, mulai dari Facebook dan Twitter untuk mengetahui update terkini. Pada Natal tahun ini, halaman Facebook NORAD Tracks Santa di-like 1,5 juta kali yang mencetak rekor baru.
Tak hanya anak-anak, banyak juga orang dewasa yang meski tahu Sinterklas adalah tokoh fiktif, ikut melacak keberadaannya melalui Santa Tracker. Di Instagram misalnya, banyak yang mengupload foto snapshot keberadaan Sinterklas.
Kegiatan ini sifatnya memang untuk hiburan dalam rangka berbagi keceriaan Natal. NORAD sendiri di situsnya menyebutkan sulit menjelaskan identitas Sinterklas secara detail. Mereka hanya menangkap sinyal yang dipercaya sebagai Sinterklas dan kereta rusanya.
"Selama 50 tahun NORAD hanya melacak informasi bagi mereka yang percaya keberadaan Sinterklas," tulis NORAD.
(rns/rns)