Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Soal Blokir Vimeo
Menkominfo: Saya Tidak Lempar 'Piring Kotor'
Soal Blokir Vimeo

Menkominfo: Saya Tidak Lempar 'Piring Kotor'


- detikInet

Menkominfo Rudiantara (rou/detikINET)
Jakarta - Menkominfo Rudiantara merespons kekhawatiran di balik sengkarut pemblokiran Vimeo. Ia menegaskan, tak akan membiarkan netizen ketiban pulung kebagian kerjaan jadi 'tukang cuci piring'.

"Saya nggak lempar 'piring kotor' ke netizen. Tetap semua keputusan ada di Kominfo, tapi Kominfo nggak bisa sendiri. Harus saling melengkapi," jelas RA, panggilan akrab menteri urusan ICT ini saat berdiskusi dengan detikINET, Rabu (12/11/2014).

Seperti diketahui, Menkominfo kemarin mengajak 25 netizen dari berbagai kalangan komunitas pegiat internet untuk ikut video conference bernegosiasi dengan petinggi Vimeo agar bisa win-win solution.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di satu sisi, RA telah memberi restu untuk membuka blokir Vimeo yang diwariskan Menkominfo sebelumnya, Tifatul Sembiring. Namun di sisi lain, RA juga ingin agar Vimeo tetap menutup akses konten negatif, khususnya pornografi di situs berbagi video tersebut.

"Ini yang kami siapkan bersama komunitas netizen. Saya minta bantuan Pak Henri (Kasyfi dari KlikIndonesia) agar sama-sama dengan Kominfo, siapkan secara teknis seperti apa yang diminta, agar pas dengan kepraktisan dan policy di komunitas. Tapi tetap keluarnya dari Kominfo.

"Saya ajak netizen karena netizen yang paling tahu masalah kepraktisan di dunia netizen. Kalau kita di Kominfo kan di tataran teori. Kalau nggak nanti susah diimplementasikan. Yang saya hindarkan, pengambilan keputusan sepihak. Di kita kan ada proses.

"Kalau menteri bikin kebijakan harus ada konsultasi publik. Tapi kasus ini kan sudah lebih kepada operasional, tidak bisa cuma konsultasi publik, tapi sudah engaged. Saya juga sudah siap dengan proses yang bolak-balik. Secara prinsip, Vimeo sudah mau membuka diri.

"Saya juga bicara ke netizen, tidak bisa kita semau kita saja, harus pakai strategi yang menguntungkan kedua belah pihak. Kalau cuma maunya kita saja, nanti merekanya juga tak akan mau. Nah, ini kan tidak bisa lepas dari masalah teknis, yang menurut saya teman-teman netizen yang punya kapasitas dan kompetensinya," papar menteri RA.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif ICT Watch Donny B.U., menyatakan sikap menkominfo yang menyerahkan urusan Vimeo yang sudah terlanjur terblokir di Indonesia ke netizen, patut diapresiasi.

Ia menjelaskan, jika itu sebagai pintu masuk untuk kerjasama multi stakeholder -- government, civil society, sektor privat, akademisi, teknis dan lainnya -- yang lebih inklusif dan setara dalam rangka mewujudkan tata kelola (konten) internet yang transparan dan akuntabel, maka perlu diapresiasi.

"Hanya saja, jika netizen hanya sebagai pihak yang 'cuci piring' atas kasus yang terjadi jaman menteri sebelumnya, maka sangat disayangkan," ujar Donny.

"Siapa memulai, siapa yang mengakhiri?" tambahnya.

Sebab pada dasarnya, bukan tentang (penanganan) Vimeo, tapi tentang bagaimana kita bersama-sama mewujudkan pelibatan multi stakeholder dalam penyusunan tata kelola sebagai pondasi internet Indonesia yang lebih baik.

"kata kuncinya, meaningful engagement alias pelibatan yang lebih bermakna," Donny menandaskan.

(rou/ash)







Hide Ads
LIVE