Dengan foto selfie, seseorang bisa menjadi atau bergaya model bagi dirinya sendiri. Terkadang, komentar dari relasi di jejaring sosial bisa diabaikan demi sebuah postingan foto selfie.
Di dunia internet yang sedemikian luas ini, foto selfie ternyata tak serta merta mempunyai komentar bagus. Beberapa ada yang bernada miring, bahkan menjadi pembahasan luas karena kontroversinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikINET, Kamis (7/8/2014), merangkum beberapa cerita tentang foto selfie yang sempat menjadi perbincangan di dunia maya karena kontroversinya.
1. Gadis Manis Tewas karena Selfie
|
Insiden terjadi di SMA Rizal High School di Pasig City, Filipina. Korban yang tidak disebut namanya adalah pelajar setempat yang baru berusia 14 tahun. Ia mengalami kecelakaan terjatuh dari lantai atas karena keasyikan selfie dan meninggal karena luka parah.
Menurut Mario Rariza dari kepolisian setempat, korban dan seorang teman sekelasnya ingin menjepret foto selfie saat istirahat. Dengan berbagai gaya, mereka pun berfoto ria. Entah bagaimana, korban kemudian kehilangan keseimbangan dan jatuh ke lantai bawah.
Gadis malang ini sempat dilarikan ke rumah sakit. Tapi sayang sekali, ia meninggal dunia sebelum mendapat perawatan karena luka parah di kepala.
2. Selfie Konyol Berujung Maut
|
Peristiwa konyol nan tragis ini terjadi di utara kota Mexico City. Korban bernama Oscar Otero Aguilar masih berusia 21 tahun. Sebelum insiden terjadi, korban minum-minum bersama dua temannya.
Mungkin dalam keadaan mabuk, Otero ingin menjepret dirinya sendiri untuk diposting di Facebook. Ia berpose menodongkan pistol di kepalanya. Namun ia malah tak sengaja menarik pelatuknya, menembak kepalanya sendiri dan hidupnya pun berakhir.
"Aku mendengar suara tembakan dan orang berteriak, kemudian aku sadar ada yang terluka. Aku langsung memanggil polisi dan ketika mereka datang, dia sebenarnya masih hidup," kata tetangga korban, Manfredo Paez .
3. Selfie Dikejar Banteng Ngamuk
|
Peristiwa itu terjadi di Pamlona, Spanyol. Di wilayah ini, ada festival tahunan terkenal San FermÃn, di mana beberapa banteng besar sampai ukuran 700 kilogram dilepas untuk mengejar-ngejar para turis nekat.
Tak pelak, festival ini sering memakan korban, tak jarang ada turis luka parah bahkan meninggal karena ditanduk banteng ngamuk. Karena itu untuk meminimalisir korban, para turis dilarang melakukan tindakan ceroboh demi keselamatan mereka sendiri.
Sang pria pun dianggap melakukan tindakan konyol dengan membahayakan nyawa sendiri. Dia kini sedang dicari polisi. Jika tertangkap, ia kemungkinan dijatuhi denda sampai 3000 euro.
4. Foto Selfie yang Bikin Miris
|
Warga Israel baik tua dan muda berpose dengan smartphone atau kamera mereka dengan ekspresi gembira. Mereka kemudian memostingnya ke media sosial seperti Facebook.
"Ada selfie tentang segala hal, jadi kenapa tidak di bunker?," kata Sara Eisen, salah satu warga yang keranjingan selfie di pengungsian, bahkan membuat grup di Facebook yang menampung foto selfie mereka.
Para warga Israel memang diminta ke bunker atau ke tempat pengungsian yang sudah disiapkan jika ada ancaman dari lawan. Pose selfie mereka bermacam-macam. Ada yang bergaya dengan hewan peliharaan yang turut mereka bawa. Ada juga yang selfie dengan pakaian seadanya.
Bagi warga Israel, selfie ini mungkin dianggap sebagai pemicu semangat di tengah perang yang sedang berlangsung. Tapi banyak juga yang menilai ulah mereka tidak sensitif, terlebih banyak warga anak-anak dan ibu-ibu Palestina yang meninggal terkena serangan Israel.
"Wow, mengambil selfie sementara penduduk Gaza dibunuh. Tolong tunjukkan respek," tulis sebuah komentar di internet. "Hargailah sesamamu manusia yang dibunuh di Gaza. Memalukan," tulis yang lain.
5. Monyet Selfie Ditanya Hak Cipta
|
Hal ini yang dialami oleh Wikimedia, yayasan yang menaungi Wikipedia. Lembaga ini, diminta oleh salah satu fotografer untuk menurunkan foto selfie seekor monyet yang dipublikasikan di situsnya.
Wikimedia menolak permintaan itu. Pasalnya, monyet itu memotret dirinya sendiri (selfie) dan sang fotografer tak seharusnya mempunyai hak atas cipta foto tersebut. Karena bukan dirinya yang mengambil foto itu.
"Dia tidak bisa memiliki foto itu, karena ia tidak mengambil foto tersebut," kata editor Wikimedia.
Mereka menegaskan bahwa itu dalam domain publik, karena sebagai karya hewan (non-manusia), sehingga manusia tidak bisa memiliki hak ciptanya. Apalagi dibuktikan, memang monyet itu yang memegang kameranya sendiri.
Â
Hal ini juga dibenarkan oleh pengacara hak intelektual Brad Newberg dari firma Reed Smith. Dia setuju bahwa fotogragfer yang tak disebutkan namanya itu tak berhak mendapatkan hak cipta atas foto yang tidak diambilnya tersebut, apalagi hewan.
Â
"Hanya karena ia memiliki kamera, ia tidak dapat memiliki foto itu karena ia tidak mengambil foto tersebut. Ia tidak memilih pencahayaan, ia tidak memilih sudutnya," katanya.
Â