Dani Firmansyah, pakar keamanan internet dan jaringan, menilai yang paling kritikal ada di jaringan privat KPU. Sebab seluruh informasi yang dikirim bertahap dari daerah ke pusat ada di jaringan privat ini (VPN) dan pastinya membutuhkan kualitas koneksi yang reliable dan aman.
"Mengenai bagaimana pengamanannya, saya yakin KPU sudah punya konsultan khusus untuk itu," ungkap Dani yang punya nickname Xnuxer dan pernah sukses membobol situs KPU di tahun 2004 ini saat diwawancarai detikINET.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, tim IT KPU menyebut jika situs KPU dianggap cuma sebatas etalase. Sedangkan sistem yang menaungi situs KPU dan back-end IT KPU itu terpisah.
Jadi proses pengiriman, penerimaan dan penyimpanan data hasil perhitungan suara itu tak akan berpengaruh dengan tak bisa diaksesnya situs yang beralamat di www.kpu.go.id tersebut.
"Sebenarnya yang tidak bisa dihindari itu yang terjadi eksposure di website KPU, sudah berkali-kali diserang, mulai dari situs menampilkan DPT, DCS, dan form C1 itu terus diganggu," kata Wakil Ketua Internet Security Incident Responses Team on Internet Infrastructure (Id-SIRTII) M. Salahuddien. Pria yang biasa disapa Didin Pataka ini merupakan salah satu relawan yang meng-handle urusan security dan infrastruktur IT KPU.
Percobaan pembobolan ini disebut terjadi hampir setiap hari. Satu jam bisa muncul berpuluh kali, nanti hilang dan ada lagi.
"Setiap hari, setiap jam dari pagi sampai tengah malam. Mulai dari yang iseng sampai ada yang punya intensi untuk menyerang. Tidak cuma scan-scan saja tapi berusaha menggunakan teknik macam-macam," lanjutnya.
(ash/fyk)