Sistem operasi mobile yang masuk ke industri otomotif ternyata bukan sesuatu yang baru. Sejatinya, sudah lebih dari satu dekade yang lalu platform OS berjalan beriringan di mobil.
Bila menyebut Google Android Auto dan Apple CarPlay, keduanya bukanlah termasuk yang pertama. Tapi tak bisa dipungkiri bahwa dua sistem operasi ini yang membuat platform di kendaraan roda empat berdenyut lagi.
Merunut ke belakang, Microsoft boleh dibilang salah satu perusahaan pertama yang mengembangkan sistem operasi untuk mobil. Windows Embedded Automotive adalah platform yang dimaksud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu beberapa mobil pertama yang menggunakan Windows Embedded Automotive ini adalah Ford Sync dan Kia Uvo. Khusus untuk Ford Sync, itu merupakan hasil modifikasi dari Ford dan mengubah namanya menjadi Windows Auto.
Windows Auto ini merupakan sistem operasi mobile berbasis Windows CE. Ini merupakan salah satu keluarga dari Windows Mobile dan Windows Phone. Platform ini sendiri lebih mengedepankan pusat hiburan di dalam kendaraan.
Ford Sync sendiri sudah cukup lama menggunakan sistem operasi Windows Auto ini. Baru kemudian, pada tahun 2014 mereka berminat untuk menanggalkan Windows Auto dan menggantinya dengan BlackBerry QNX.
Sejak QNX bertranformasi menjadi BlackBerry 10, perusahaan Waterloo ini memang berminat besar untuk masuk ke platform mobil.
"Ketika industri terhubung dengan Internet of Things, machine-to-machine dan big data, tampaknya semua akan bertabrakan. Nyatanya tidak. Terhubung dengan mobil, untuk akan membantuk kami memposisikan diri," kata CEO BlackBerry John Chen.
BlackBerry yang selama ini diklaim terpuruk memang mempunyai aset penting yang paling beharga bernama QNX. Dengan sistem operasi ini, mereka membuat BlackBerry 10, yang kemudian menjadi teknologi di mobil-mobil mewah asal Eropa dan Amerika Serikat.
"Apakah itu perumahan, perhotelan, konstruksi, ritel, itu semua akan datang ke tahap yang sama di mana berbasis cloud, semua hal yang terhubung akan menjadi gerakan besar dengan sebyutan aplikasi," kata Chen.
"Dengan QNX dan teknologi lainnya yang kita miliki seperti server back-end dan keamanan -- itu akan menjadi sebuah drama yang baik bagi kita pada machine to machine," tambahnya.
Nah, di awal tahun 2014 inilah banyak mulai bermunculan deklarasi dari para perusahaan yang ingin mulai bersaing di dunia otomotif.
Awalnya, ada pengumuman Google tentang konsorsium Open Automotive Alliance di helatan Consumer Electronics Show 2014. Google sendiri akhirnya mengumumkan Android Auto di perhelatan Google I/O.
Tak mau kalah tentu saja adalah Apple CarPlay yang dilahirkan pada pameran Geneva Motor Show 2014. Dengan OS ini, pengguna bisa menghubungkan dengan iPhone miliknya dan berbicara dengan kendaraanya untuk melakukan perintah.
Automotive Grade Linux adalah platform selanjutnya yang dibuat oleh para pengembang open soure. Ini adalah software dihubungkan dengan mobil yang berbasis Linux.
Selain Windows Auto, semuanya masih meraba-raba akan seperti apa di masa depan nantinya pengguna dapat memaksimalkan sistem operasi untuk kendaraan roda empat ini.
(tyo/ash)