National Sleep Foundation menunjukkan bahwa 95 persen respondennya masih menggunakan perangkat elektronik hingga satu jam sebelum tidur. Selain itu, 89 orang dewasa dan 75 persen anak-anak juga memiliki setidaknya satu perangkat elektronik di kamar tidur mereka, di antaranya televisi, pemutar musik, tablet dan smartphone. Beberapa beralasan menggunakan aplikasi jam alarm pada smarthphone mereka.
Teknologi dapat mengganggu kualitas tidur malam yang baik melalui berbagai cara. Masalah terbesarnya adalah seringkali perangkat ini mengeluarkan cahaya atau kebisingan yang dapat mengganggu siklus tidur dan mengubah kadar hormon tidur. Cahaya dari layar elektronik dapat 'mengelabui' tubuh Anda, membuatnya berpikir bahwa saat itu adalah siang hari dan akibatnya tubuh berhenti memproduksi hormon melatonin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fakta lainnya, selama sinyal gadget Anda aktif, maka ia akan 'berkomunikasi' dengan menara seluler terdekat dan memancarkan radiasi tingkat rendah. Sebuah penelitian di tahun 2008 menemukan bahwa mereka yang terkena radiasi ponsel selama tiga jam sebelum tidur memiliki masalah dalam kualitas tidur dan bahkan insomnia. Hasilnya adalah tidur larut malam dan sering terbangun pada malam hari.
Salah satu solusinya adalah bebaskan kamar tidur dari segala macam bentuk perangkat elektronik. Beberapa ahli menyarankan Anda untuk mematikan televisi sebelum tidur. Namun jika Anda merasa sulit tidur tanpa televisi yang menyala terlebih dahulu, gunakan aplikasi TV-timer, yang otomatis akan membuat televisi mati dengan sendirinya saat Anda tertidur.
Sementara jika Anda terbiasa menggunakan ponsel sebagai alarm, cobalah beralih menggunakan jam alarm konvensional. Dikutip dari CNN, Rabu (18/6/2014), hal ini tidak akan mengganggu frekuensi jam tidur Ada di malam hari.