Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Giliran Windows 8 Dituding Memata-matai China

Giliran Windows 8 Dituding Memata-matai China


- detikInet

Ilustrasi (Ist.)
Jakarta -

China adalah negara yang dikenal dengan sistem sensor internet dan teknologi yang sangat ketat. Sebisa mungkin, Negeri Tirai Bambu ini akan membatasi cakupan layanan dan bisnis teknologi asing.

Tak heran, China pun kemudian menciptakan versi lokal dari layanan internet dan sosial media populer seperti Youku, Weibo, Alibaba dan lain-lain. Kini, China membidik Windows 8 sebagai sasaran baru mereka.

Seperti dikutip dari Ubergizmo, Sabtu (7/6/2014), China mengumumkan akan melarang instalasi Windows 8 pada komputer yang digunakan di pemerintahan. Alasannya, tentu saja demi keamanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diklaim China, instalasi Windows 8 akan berisiko mengancam keamanan nasional. Sebelumnya, mereka juga pernah menyatakan bahwa upgrade OS milik Microsoft tersebut terlalu mahal.

Isu keamanan berupaya diperkuat dengan pendapat sejumlah akademisi dan ahli setempat. Menurut salah satu akademisi Ni Guangnam, dia yakin bahwa Windows 8 digunakan sebagai cara Amerika Serikat (AS) memonitor aktivitas China.

"Identitas Anda, akun, buku kontak, nomor ponsel, semua informasi ini dapat dikumpulkan menjadi analisa data yang besar," ujarnya.

"AS punya hukum yang mengharuskan setiap orang punya data-data ini untuk dilaporkan ke pemerintah. Data ini mungkin adalah cara yang bagus bagi AS memonitor negara lain," sebutnya lagi.

Akademisi lain Yang Min dari Fudan University menjelaskan, bukan tanpa alasan China mengeluarkan tudingan demikian. Pasalnya, Microsoft tidak akan membagi source code Windows 8 kepada pemerintah China.

Dia juga menyatakan, keamanan Windows 8 dirancang untuk memungkinkan Microsoft memiliki akses lebih baik ke database pengguna. Artinya, ini menjadi ancaman keamanan cyber bagi China.

Baru-baru ini, China juga menurunkan opini bahwa perusahaan teknologi asal AS seperti Google dan Apple harus mendapat hukuman berat. Pasalnya, mereka dituding turut aktif terlibat dalam memata-matai China dan mencuri informasi rahasia.

(rns/ash)







Hide Ads