Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Menparekraf Sambangi Sillicon Valley, Apa Hasilnya?

Menparekraf Sambangi Sillicon Valley, Apa Hasilnya?


- detikInet

Menparekraf Mari Elka Pangestu
Jakarta - Untuk memacu pertumbuhan sektor ekonomi kreatif, terutama yang berbasis teknologi informasi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu bersama BKPM dan Kementerian Perindustrian melakukan kunjungan ke Los Angeles dan Silicon Valley, Amerika Serikat.

Dari kunjungan ini, Kemenparekraf ingin meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan jaringan dan akses kepada berbagai platform bagi pelaku ekonomi kreatif lokal agar dapat menunjukkan kreasi mereka.

“Selain itu pemerintah ingin memfasilitasi terciptanya ekosistem untuk creativepreneur dan hal tersebut yang ingin dipelajari di berbagai incubator yang ada di Silicon Valley,” kata Mari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kunjungan ke Amerika Serikat tersebut, delegasi Indonesia melakukan penjajakan dengan Walt Disney, Apple maupun startup incubator dan accelerator AS.

Tujuannya untuk mengembangkan konten digital startup Indonesia melalui program startup incubator seperti NEST GSV Incubator, Plug and Play Incubator, maupun 500 Startups Incubator.

“Kita telah melakukan pertemuan dengan eksekutif perusahaan tersebut dan peluang kerjasama cukup terbuka. Bahkan kita telah menandatangani MOU dengan NestGSV,” kata Mari, dalam keterangannya, Jumat (2/5/2014).

MOU tersebut mencakup koordinasi dan kolaborasi kegiatan di Indonesia dan Silicon Valley untuk mendukung pengembangan sistem inovasi, high tech startup, dan UKM melalui akses ke program inbukasi dan akselerator, mentor, dan akses bagi UKM ke mentorship, network dan pembiayaan.

Pemerintah juga memberi apresiasi kepada jaringan diaspora atau orang Indonesia yang sudah berhasil membesarkan startup dan/atau bekerja di Silicon valley di bidang IT yang telah membantu kunjungan, dan dapat menjadi resources untuk perkembangan startup di bidang IT Tanah Air.

Tahun 2013 lalu, secara keseluruhan 15 bidang usaha ekonomi kreatif memberikan kontribusi sekitar Rp 641,89 triliun terhadap pembentukan PDB, naik 10,89% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 578,7 triliun.

Kontribusi terbesar berasal dari fashion dan kuliner masing-masing Rp 181,57 triliun dan Rp 208,6 triliun. Sementara itu bidang usaha yang terkait dengan industri digital seperti permainan interaktif dan layanan komputer dan piranti lunak mencapai Rp 14,86 triliun.

“Potensi industri digital ini sangat besar, karena itu harus betul-betul disiapkan agar Indonesia tidak tertinggal dan hanya jadi pasar pelaku global saja,” Mari menandaskan.

(ash/rns)







Hide Ads