Merajut Mimpi 1 Juta Netpreneur

Jakarta - Internet kian hari kian menggeliat. Sayang, kalau kita cuma jadi konsumen. Kenapa internet tak dimanfaatkan sebagai ladang mencari uang? Dengan menjadi netpreneur misalnya.

Pikukuh Tetuko, CEO iPaymu mengatakan, ia merasa terpanggil untuk menularkan budaya bisnis online kepada masyarakat karena memiliki potensi sangat besar.

“Orang mau berbisnis, sekarang ini tidak perlu memikirkan untuk membeli ruko atau tempat usaha, optimalkan saja dunia online, karena masa depan berada di online," tutur Pikukuh.

Dan salah satu mimpinya adalah untuk mewujudkan sebanyak 1 juta netpreneur baru serta dalam rangka mendorong pertumbuhan e-commerce di Indonesia.

iPaymu sendiri merupakan salah satu Payment Processor berbasis debit e-Wallet pertama di Indonesia. Mereka siap mengedukasi masyarakat Indonesia agar lebih familiar dengan sistem e-commerce.

Pikukuh optimistis pertumbuhan e-commerce akan terus meningkat seiring dengan dukungan teknologi dan budaya bisnis online yang sedang menjadi tren di masyarakat.

Selain edukasi, cara iPaymu juga coba melecut minat netprenuer masyarakat dengan menggelar kompetisi bagi pelaku usaha atau bisnis online.

Ajang yang dilakukan oleh lakubgt.com dan larisbgt.com ini diharapkan bisa mencetak netpreneur baru dan membuat e-commerce Indonesia semakin kuat dan berkembang.

Kompetisi yang berlangsung dari bulan Maret sampai September ini didukung oleh Yamaha Indonesia dengan total hadiah Rp 50 juta.

Untuk mengikuti kompetisi ini cukup mudah. Pertama, peserta wajib mempunyai akun iPaymu untuk dapat menerima pembayaran online pada lakubgt dan larisbgt.

Kedua, masuk ke website www.yamahajawara.com. Selanjutnya peserta wajib mengisi form pendaftaran dan memilih social commerce maupun ekosistem e-commerce yang telah disediakan, boleh memilih satu platform atau lebih.

Empat platform social commerce yang disediakan; Mobile Payment QRCode, Jarvis-store.com (Online Store Builder),Tukuoo.co.id (Chat Commerce), Klakat.com (Online Store Builder), Cakning.com (Dropship Supplier), Online Store (online Store milik Anda).
 
Penilaian didasarkan pada kontinuitas transaksi bukan pada besaran transaksi. Barang yang diperdagangkan bisa produk digital maupun barang dan tidak boleh mengandung unsur pornografi, porno aksi, judi dan SARA.

Untuk memengkan kompetisi ini, selain persyaratan tadi, peserta harus memiliki imajinasi brillian agar barang yang dijual menarik calon pembeli. Di sinilah keahlian dan kepintaran 'merayu' konsumen diuji. 

(ash/rns)